Rekaman Kotak Hitam Ungkap Situasi Mencekam di Kokpit Germanwings Sebelum Jatuh

By nova.id, Rabu, 1 April 2015 | 05:04 WIB
Rekaman Kotak Hitam Ungkap Situasi Mencekam di Kokpit Germanwings Sebelum Jatuh (nova.id)

Rekaman Kotak Hitam Ungkap Situasi Mencekam di Kokpit Germanwings Sebelum Jatuh (nova.id)

"Ilustrasi Kokpit Airbus: aviationexplorer "

Bocoran rincian hasil transkrip rekaman kotak hitam Germanwings itu mengungkapkan bahwa Lubitz telah secara aktif mendorong Kapten Patrick Sondheimer untuk meninggalkan dia sendirian di kokpit. 

Ketika Kapten Sondheimer mencoba untuk memberi arahan singkat kepadanya terkait rencana pendaratan di Düsseldorf, terdengar dari rekaman kotak hitam Germanwings Lubitz dengan dingin menjawab, "Mudah-mudahan" dan "Kita lihat saja nanti".

Pada saat-saat akhir rekaman itu, Kapten Sondheimer terdengar memohon kepada Lubitz untuk membukakan pintu sebelum kemudian mencoba untuk memecah pintu tersebut.

"Tolonglah, buka pintu," katanya, sementara suara jeritan penumpang terdengar di belakangnya.

Rincian transkrip rekaman kotak hitam Germanwings selama satu setengah jam itu yang bocor ke harian Jerman, Bild am Sonntag, menunjukkan bahwa lebih dari sekali selama penerbangan tersebut, Lubitz mencoba untuk membujuk kapten agar menyerahkan kendali pesawat.

Rincian berikut berdasarkan laporan Bild, yang belum diverifikasi secara independen.

Transkrip itu dimulai dengan Kapten Sondheimer membuat pengumuman rutin kepada penumpang dan meminta maaf atas keberangkatan yang terlambat.

Dalam 20 menit berikutnya, sang Kapten mengeluh bahwa dia tidak punya waktu untuk pergi ke toilet di Barcelona dan Lubitz pun langsung menyampaikan tawaran pertamanya untuk mengambil alih kendali.

Setelah pesawat mencapai ketinggian jelajah di 38.000 kaki, Kapten Sondheimer memberi tahu Lubitz tentang pendaratan di Dusseldorf.

Jawaban kopilot itu seperti tidak nyaman, tetapi mungkin tidak terdengar sebagai sebuah alarm oleh sang Kapten pada saat itu.

Setelah briefing selesai, Lubitz sekali lagi mendorong Kapten Sondheimer untuk pergi ke kamar kecil dan meninggalkan dia sendirian di kokpit.