Mengenal Subspesialisasi Dokter Anak

By nova.id, Minggu, 20 Februari 2011 | 17:04 WIB
Mengenal Subspesialisasi Dokter Anak (nova.id)

Mengenal Subspesialisasi Dokter Anak (nova.id)

""

Perbedaan ini bisa kita lihat pada gelar dokter yang bersangkutan. Jika dibelakang gelar Sp.A ada tambahan (K), maksudnya "konsultan", itu menandakan si dokter mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Sebaliknya yang tak memiliki tambahan (K), berarti dokter spesialis anak umum. Tetapi sekarang dokter anak umum juga boleh mendalami atau punya minat khusus terhadap bidang subspesialis tertentu. Untuk mereka, terbuka kesempatan mendalami bidang tertentu, yang misalnya berlangsung selama 6 bulan.

BELUM MERATA

Sayang, karena keterbatasan sumber daya manusia, tak semua rumah sakit di Indonesia memi- liki 14 bidang subspesialisasi dokter anak yang ada di Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Sekalipun begitu, kita tak usah khawatir. Saat si kecil sakit, kita tak perlu pusing-pusing memikirkan dokter anak dengan subspesialisasi apa yang harus didatangi. "Cukup dibawa ke dokter anak umum," ujar dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K). Nanti, tambah Humas IDAI ini, bila keadaan anak perlu mendapatkan penanganan ahlinya, dokter tersebut pasti akan merujuknya ke dokter yang mendalami permasalahan anak kita.

Mengapa tak perlu membawa anak langsung ke dokter ahlinya? Menurut Aman, selain biaya yang dikeluarkan lebih mahal, terkadang awam pun bisa kurang mengerti apa yang diderita anaknya dan harus ditangani oleh dokter anak yang ahli dalam bidang apa.

Bukan cuma itu, bila kita langsung datang ke dokter anak dengan subspesialisasi tertentu, belum tentu hasil yang diharapkan bisa didapat. Bagaimanapun, menangani penyakit atau permasalahan kesehatan manusia tidak segampang yang dibayangkan. "Dokter harus melihat riwayat dan catatan medis pasiennya dulu sebagai bahan pertimbangan. Siapa tahu anak ini tidak tahan obat-obatan tertentu, misalnya."

Oleh karena itu, "Anak sakit tidak harus langsung dibawa ke dokter anak. Ke dokter umum (keluarga) pun sudah cukup. Baru jika si dokter angkat tangan, dirujuk ke dokter anak." Dengan sistem seperti ini, selain cost yang dikeluarkan bisa hemat, rekam medis kesehatan anak pun bisa tercatat lengkap dan mudah terpantau.

LEBIH DEKAT DENGAN 14 SUBSPESIALISASI ANAK

Subspesialis dokter anak yang ada di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terbagi dalam 14 bidang, yaitu:

1. Perinatologi

Dokter spesialis anak yang mendalami bidang ini sangat ahli untuk urusan bayi baru lahir. "Pokoknya semua urusan dan permasalahan bayi baru lahir, mereka ini pakar-pakarnya." Contoh, resusitasi bayi baru lahir, bayi risiko tinggi, berat badan bayi lahir rendah/sangat rendah.