Bukan menakut-nakuti, lo. Sebab kalau tak segera ditangani bisa berlanjut menjadi parah dan mengarah pada keganasan. Serem, kan!
Karena itu, Bu-Pak, sekecil apapun gejala bintitan pada si kecil, langkah tepat adalah mengkonsultasikannya dengan dokter anak kita.
Perlu diketahui, bintitan dalam istilah kedokterannya disebut hordeolum merupakan benjolan kecil yang terjadi pada palpebra (kelopak mata). Penyebabnya, infeksi kuman stafilokok yang apabila tidak diobati secara dini akan mengakibatkan semakin membesar atau meluas. "Tak ubahnya seperti jerawat. Bedanya kalau jerawat terjadi di kulit, sedangkan bintitan berkisar di kelopak mata," jelas Dr. Fatma Asyari, Spesialis Mata dari FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
LEMAK DI BULU MATA
Bu-Pak, di dalam kelopak mata terdapat banyak kelenjar lemak yang disebut kelenjar meibom. "Kelenjar lemak inilah yang terinfeksi." Penyebabnya, debu-debu yang menempel pada bulu mata. Kita tahu, bulu mata, kan, bagian paling kotor dari mata karena berfungsi sebagai filter bagi mata. "Nah, anak-anak, bahkan kita pun sering lupa membersihkannya sehingga bulu mata menjadi kotor karena debu-debu menyangkut di situ." Padahal, debu-debu itu tak selalu datang sendirian, karena bisa jadi ditambahi kuman. "Nah, kuman inilah yang akan menimbulkan infeksi kelenjar lemak di bulu mata," jelas dokter yang praktek di Klinik Mata Mayestik, ini.
Karena itu, saran Fatma, "kita harus membersihkan bulu mata dengan sabun atau sampo bayi saat mandi. Tujuannya agar bulu mata bersih kembali."
Selain itu, bintitan bisa juga disebabkan metabolisme lemak. Tak heran jika anak terkena beberapa kali bintitan, perlu ditanyakan apakah ia terlalu sering minum susu atau makan telur. Sebab, makanan jenis itu menyebabkan metabolisme lemaknya menjadi tidak benar. "Di samping itu, dalam satu kelopak mata terdapat sekitar 20 hingga 30 kelenjar lemak, sehingga bisa saja seorang anak terkena bintitan secara berulang-ulang pada kelenjar-kelenjar yang berbeda."
Menjadi berbahaya jika infeksi tersebut terulang pada satu kelenjar. "Keadaan tersebut besar kemungkinan akan mengakibatkan keganasan atau kanker." Hanya saja, keganasan ini hanya mungkin terkena pada orang yang sudah lanjut usia dan tidak pada anak kecil.
DUA JENIS
Sesuai dengan kondisinya, hordeolum dibedakan menjadi dua; hordeolum eksternum (ada di luar) dan hordeolum internum, (terjadi di dalam kelopak mata). Pada hordeolum eksternum, kuman menempel di bulu mata, masuk melalui pori-pori dan bagian yang terkena adalah kelenjar zeiss dan kelenjar moll yang letaknya memang berdekatan dengan pangkal bulu mata. Sedangkan pada hordeolum internum terjadi pada kelenjar lemak sehingga bagian dalam kelopak mata akan membengkak dan terinfeksi.
Biasanya hordeolum eksternum agak lebih kecil dan letaknya di sebelah luar, tepatnya di sekitar bulu mata. Sedangkan hordeolum internum agak ke dalam dan lebih tebal serta besar sehingga terasa mengganjal pada mata.
Selain dua jenis tersebut, ada juga bintitan kalazion; yang mengeras dan sudah tak aktif lagi. Penyebabnya belum diketahui secara persis, tapi diduga karena gangguan sekresi kelenjar meibom. Hal ini menyebabkan penyumbatan dan menimbulkan reaksi jaringan sekitarnya terhadap bahan-bahan yang tertahan sehingga akan menimbulkan benjolan yang mengeras.