Ahli keluarga dan perceraian M Gary Neuman, LMHC, memberikan petunjuk tentang bagaimana cara berpisah tanpa menghancurkan emosi anak di masa depan.
Jangan jadikan anak utusan.
"Banyak orang tua yang berusaha berkomunikasi dengan pasangannnya melalui anak mereka," kata Neuman. Hal ini menyebabkan stres emosional berlebihan pada anak dan memaksa mereka untuk menegosiasikan situasi orang tua, padahal orang tuanya sendiri tidak bisa mengatasi hal itu.
Jika Anda tidak mampu bicara langsung dengan pasangan, Anda bisa menggunakan E-mail. Alat ini bisa Anda jadikan pesan yang direkam (dan berlaku di pengadilan) , sehingga orang tua cenderung berhati-hati ketika menggunakannya.
Jangan jadikan anak terapis.
"Jangan memberikan rincian perceraian atau perasaan marah Anda tentang pasangan kepada anak (terutama anak yang lebih tua). Mereka akan merasa cemas karena orang yang seharusnya mengontrol mereka malah minta "dikontrol".
Jika Anda merasa perlu mengkonsultasikan masalah Anda, carilah orang yang tepat. Seperti psikolog atau konsultan. Cobalah untuk mengerti anak.
"Anak-anak perlu merasa seolah-olah mereka mengerti," kata Neuman. Dengarkan mereka dan jangan katakan apa yang harus mereka pikirkan. Mungkin sulit, tapi jangan pernah mengkritik mantan Anda, karena itu sama saja mengkritik anak Anda.
Berikan respon pada setiap pernyataan dan perasaannya. Sebagai orang tua, Anda tidak harus selalu memberikan mereka solusi. Kadang Anda hanya perlu mendengarkan mereka. Hindari "derajat" ketiga.
"Saya menyarankan orang tua untuk mengisi akhir pekan anak dengan pergi bersama mantan pasangan seolah-olah anak baru saja mengunjungi bibi atau pamannya," kata Neuman. Jangan biarkan anak memilih antara ibu atau ayahnya. Posisikan anak Anda sama seperti sebelum Anda dan pasangan bercerai. Perbaiki kerusakan yang Anda lakukan.
Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki situasi buruk menjadi baik kembali. "Anak-anak sangatlah pemaaf," kata Neuman. Perceraian mungkin akan membuat mereka marah. Namun seiring berjalannya waktu, kemarahan itu akan larut dengan sendirinya.
Bagi Anda, orang tua yang bercerai, sangatlah penting untuk melakukan hal berikut:
- Minta maaf kepada mereka. Katakan kalau Anda menyesal karena sudah "meninggalkan" mereka.
- Jelaskan secara rinci apa saja hal salah yang telah Anda lakukan. Kemudian ambil komitmen untuk mengubah perilaku Anda.
- Berikan anak sinyal yang aman dan spesifik. Seperti, memberitahu anak untuk mengangkat tangan ketika Anda mulai mengkritik mantan. Ini bisa diartikan sebagai "time-out bagi dan memberitahu Anda dengan tegas kalau perbuatan itu harus segera dihentikan. Ester Sondang