Rahasia Dalam Perkawinan

By nova.id, Kamis, 30 Juni 2011 | 03:31 WIB
Rahasia Dalam Perkawinan (nova.id)

Rahasia Dalam Perkawinan (nova.id)

"Ilustrasi "

Bila Harus Bicara Soal Uang

Meski sudah jadi suami istri, soal yang satu ini tetap sensitif. Itu sebab, kata Astrid, diperlukan sikap bijak dari pihak istri, terutama bila penghasilannya lebih besar dari suami. Pasalnya, budaya Indonesia masih menganggap perlu menjaga gengsi laki-laki sebagai kepala keluarga. Dalam konteks inilah, disarankan agar para istri yang kebetulan penghasilannya lebih besar dari suami tak perlu gembar-gembor kepada "seluruh dunia" menunjukkan kehebatannya.

"Sebetulnya, apa yang ada dalam perkawinan merupakan milik bersama, termasuk uang. Jangan lagi ada anggapan ini uangku dan ini uangmu, melainkan milik kita bersama, yang dikelola secara bersama untuk membiayai kebutuhan rumah tangga," tuturnya. Lelaki yang egonya tak mudah tersinggung, justru akan menghargai kehebatan istrinya.

Kala Konflik Melanda Rumah Tangga

Banyak yang menganggap, munculnya konflik dalam perkawinan merupakan pertanda tak baik. Padahal, konflik bisa muncul setiap saat dan mungkin saja dialami siapa pun. Kata ahli, konflik bukan sesuatu yang harus dihindari, kok. Meski perlu dicermati agar bisa melakukan perubahan atau penyesuaian sana sini demi kebaikan pasangan dan perkawinan, termasuk saat menghadapi konflik pelik yang sulit diatasi. Jangan cepat putus asa jika seolah dihadapkan pada jalan buntu, tapi cobalah cara-cara berikut.

Kenali wilayah konflik

Bila memang konflik muncul, coba renungkan apa penyebabnya. Jangan buru-buru menyalahkan pasangan. Coba, deh, introspeksi diri. Bukan tak mungkin, lo, pemicunya bersumber dari diri kita sendiri. Bila titik permasalahannya sudah ditemukan, fokuskan diri ke situ, jangan merepet ke hal-hal lain, apalagi yang tak ada hubungannya sama sekali.

Terapkan cara berkomunikasi yang sehat dan konstruktif

Hindari kata-kata kurang efektif yang hanya akan memperburuk keadaan. Semisal, "Lo, Mama boros banget, sih!" atau "Mas, kok, cuma tidur dan baca koran melulu!" Akan lebih manis jika maksud yang sama diucapkan, "Ma, tolong, dong, dibatasi acara belanja-belanjanya. Kita belum bayar pinjaman koperasi, lo." Atau, "Bantuin saya, dong, beres-beres rumah."

Jangan pernah takut untuk bersikap jujur

Termasuk mengutarakan apa yang kita rasakan maupun pikirkan. Buang jauh-jauh prasangka bahwa pasangan takkan mendengarkan apa yang kita sampaikan.