Ketagihan Telepon Seks

By nova.id, Jumat, 17 Juni 2011 | 12:09 WIB
Ketagihan Telepon Seks (nova.id)

Pernah memperhatikan iklan-iklan mini di surat kabar yang bergambar wanita berpenampilan seksi dan seronok? Di situ tertulis premium call dengan kode 0809xxx dan mencantumkan tarif Rp3.000 per menit. Banyak yang menduga, iklan tersebut merupakan layanan telepon seks. Soal ini diakui Dr. H. Bambang Sukamto, DMSH, memang sudah menjadi rahasia umum. Akibatnya, tak sedikit pria penasaran yang akhirnya menekan tombol nomor yang tertera tersebut sekadar ingin tahu seperti apa servis yang diberikan telepon seks itu. "Ada juga orang yang awalnya hanya iseng bertelepon ria dengan sang operator telepon seks tapi malah keterusan," ujar Bambang.

 Jadi jangan heran, kalau ada kasus tagihan telepon rumah/perusahaan yang melonjak gara-gara ada yang iseng menghubungi layanan tersebut. "Operator layanan premium call memang mengarahkan pembicaraan yang mengumbar hasrat seksual. Suara di ujung telepon dibuat mendesah penuh rayuan. Jangan heran, penggunanya jadi ingin berlama-lama menelepon. Sebenarnya, ini salah satu bentuk porno-aksi," kata seksolog dari On Clinic Indonesia.

DAMPAK NEGATIF

Memangnya apa sih jeleknya telepon seks itu? Mau senang kok enggak boleh? Mungkin ada yang bertanya seperti itu. Berikut beberapa efek negatif yang bisa muncul seperti dituturkan Bambang:

1. Membuat orang hanya berfantasi

Konsumen layanan telepon seks akan selalu hidup dalam dunia khayal; hanyut dan larut dalam dialog-dialog berbau seks. Keranjingan telepon seks bisa mengakibatkan penyimpangan perilaku seks; yang bersangkutan hanya bisa merasakan kenikmatan melalui sarana yang sebenarnya fantasi semata. "Dia hanya akan terangsang dan hanya dapat mengekspresikan gairah seksnya jika mendengar suara mendesah-desah."

2. Membuat orang ketagihan

Dengan mendengar suara merayu-rayu lewat telepon seks, si penelepon bisa mendapat kepuasan atau kenikmatan seksual. Jika ketagihan, ia akan terus-menerus menggunakan suara mendesah di telepon demi mendapatkan kesenangan seksual.

3. Menyesatkan pandangan seseorang tentang seks

Seks merupakan sesuatu yang sakral karena hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sah dalam ikatan pernikahan. Layanan telepon seks dapat menumbuhkan niat seseorang untuk melakukan hubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya karena ia berpikiran bahwa seks hanya untuk bersenang-senang saja. "Konon telepon seks dapat juga berlanjut pada hubungan yang lebih dari sekadar telepon-teleponan yaitu saling bertemu tatap muka alias "kopi darat" serta berlanjut melakukan hubungan intim," ujar Bambang.

4. Tagihan telepon meningkat