"Perfeksionis justru membebani keinginan berhubungan badan!" tegas Elizabeth Lombardo, PhD, MS, PT,. Pasalnya, seorang perfeksionis menginginkan segala sesuatu harus sempurna, begitu juga ketika di ranjang. Dari mulai penampilan hingga kondisi. Masalahnya, "Tak mungkin setiap saat Anda tampil sempurna! Biasanya, orang perfeksionis menjadi stres memikirkan kekurangannya, padahal partnernya, sih, tidak ada masalah," ujar Lombardo.
Menurut Lombardo, Anda harus santai dan tak terlalu memusingkan banyak hal. "Tujuannya, kan, bersenang-senang dan bermesraan bersama pasangan. Ia hanya ingin Anda intim dengannya,"
Keuangan
Masalah penghasilan juga bisa membuat libido menurun, lho. Seringnya masalah ini membuat penat kepala dan khawatir berlebihan sampai akhirnya berpengaruh pada libido. "Rasa cemas karena takut kehilangan rumah atau dipecat, bisa menjurus pada stres yang menguras dorongan seks." jelasnya.
Saran Lombardo untuk mengatasi rasa cemas yang Anda alami adalah dengan mengatur kapan Anda boleh memikirkan semua masalah tadi. Artinya, jangan membawa masalah ketika Anda sudah di tempat tidur. "Bisa saja Anda bilang cara ini ganjil, namun penelitian menunjukkan metode ini berhasil. Lagipula berhubungan intim terbukti bisa mengatasi stres karena seks adalah terapi," papar Lombardo.
Trauma
"Trauma bisa saja terjadi di masa lalu, namun bukan berarti trauma tidak menghantui," ujar Lombardo. Malah, pakar kejiwaan mempercayai bahwa penurunan libido karena trauma mental yang dibiarkan berlarut-larut, akan melebar ke post-traumatic stress disorder.
Agar Anda bisa pulih dari trauma, jalan satu-satunya adalah dengan memaafkan diri sendiri. Dan, jika memang bisa diterima, Anda juga bisa memaafkan penyebab trauma. "Jangan menyalahkan orang lain, apalagi diri sendiri. Lebih baik cari penengah yaitu berkonsultasi dengan pihak profesional ketika memang benar-benar membutuhkannya. Anda dan pasangan berhak untuk hidup bahagia tanpa dihantui masa lalu," saran Lombardo.
Astrid Isnawati / bersambung