Boleh, Kok, Anak Tidur Larut Malam

By nova.id, Sabtu, 18 Juni 2011 | 22:45 WIB
Boleh Kok Anak Tidur Larut Malam (nova.id)

* Somnabulism (tidur berjalan)

Biasanya terjadi pada anak umur 5-7 tahun dan sering ada riwayat keluarga dengan gangguan serupa. Anak bangun dari tempat tidur lalu berjalan, naik tangga, atau ke kamar mandi. Namun ia tetap dalam keadaan tidur atau tak sadarkan diri. Hingga, sebagaimana night terrors, anak pun takkan ingat kejadian itu.

* Nightmare (mimpi buruk)

Terjadi pada anak berumur 4-6 tahun. Biasanya anak yang mengalami nightmare akan bangun sepenuhnya dengan mimik muka ketakutan. Ia pun bisa mengingat kembali isi mimpinya dan biasanya akan tidur kembali setelah ditenangkan.

Mimpi buruk mudah timbul bila ada faktor stres. Selain itu, faktor makanan seperti cokelat, keju, dan soft drink. Bisa juga lantaran terpengaruh film yang ditontonnya atau karena tengah dalam masa inkubasi penyakit.

* Sleep refusal/bed time struggles

Biasanya anak menolak tidur. Seringkali dengan cara menarik perhatian orang tua seperti meminta susu berulang-ulang, minta makan, ingin pergi ke toilet, dan sebagainya. Hal ini pun terjadi pada anak yang memang punya pola tidur tipe owl, yaitu anak mengantuk pada petang hari atau anak sudah terbiasa dengan pola tidur terlambat (biasa tidur setelah larut malam). Tipe owl ini biasanya terjadi pada anak yang hidup di keluarga yang suka atau terbiasa tidur larut malam, hingga ia pun terbentuk dengan pola tidur yang demikian.

Selain pengaruh lingkungan, bisa juga karena suasana rumah yang selalu ramai pada waktu anak seharusnya tidur. Jadi, ia kurang merasa nyaman untuk tidur karena gangguan-gangguan tersebut. Untuk mengatasinya harus bertahap, dibujuk dengan membacakan cerita atau dongeng sambil kepalanya dielus-elus. Selain tentu saja kita pun harus mengkondisikan suasana tidur di rumah seperti menggelapkan atau mensunyikan ruangan.

* Night waking

Biasanya terjadi pada anak yang telah berusia 2 tahun. Sebagian besar anak yang menderita night waking akan terbangun sambil menangis dan berlangsung berulang-ulang. Cara menanganinya, berikan anak keterampilan self-soothing, yaitu biasakan memberi minum pada saat ia menginginkannya di sela-sela tidurnya.

* Sleep stars/mioklonus nocturnal

Bisa terjadi pada usia berapa saja karena faktor penyebabnya si anak kecapekan. Berupa serangan mioklonus/mioklonik (menghentak-hentakkan kaki atau tangan tapi cuma sebentar) yang terjadi sewaktu anak baru saja tertidur. Biasanya sering dianggap kejang oleh awam padahal bukan. Ini merupakan bentuk fisiologik mioklonus, artinya tak ada sesuatu kelainan pada anak seperti penyakit atau lainnya. Jadi, bukan kejang atau epilepsi dan tak perlu pengobatan.

* Bed wetting (ngompol)

Terjadi pada 1/3 awal tidur malam. Karena ngompol, anak akan bangun secara mendadak. Gangguan tidur ini bisa ditangani dengan cara menggunakan popok sekali pakai. Perlu diketahui, mengompol ada yang primer dan sekunder. Yang primer disebabkan berbagai faktor herediter, maturasi, toilet training kurang baik dan problem saluran kemih. Sedangkan penyebab yang sekunder, umumnya karena stres.

Kebutuhan Tidur Pada Anak

Tentunya, kebutuhan tidur tiap anak berbeda-beda, tergantung usianya. Seorang bayi idealnya tidur 16 jam per hari dan anak yang lebih besar sekitar 10-12 jam. Namun tak dijalankan sekaligus, lo, melainkan dibagi-bagi. Misal, untuk anak balita, tidur malam 8 jam dan siang 2 jam. "Dengan bertambahnya usia, akan berkurang pula kebutuhan tidurnya," terang Dwi.

  Gazali Solahuddin/nakita