Bayi sangat rentan terhadap virus dan bakteri. Oleh karena itu sebelum memegangnya, jangan lupa cuci tangan dahulu. Terutama sehabis bepergian atau menyentuh sesuatu yang tidak terjamin kebersihannya. Orang lain yang hendak memegang dan menggendong si kecil pun sebaiknya diminta mencuci tangan dahulu. Gunakan sabun setiap kali mencuci tangan.
Sampai berusia 6 bulan, kekebalan tubuh bayi belum terbangun sempurna. Ia masih bergantung pada kekebalan tubuh ibunya yang dibawa sejak lahir dan dari ASI. Oleh sebab itu, penting menjaga jangan sampai bayi terkena virus dan bakteri, di antaranya yang dipaparkan dengan tangan apabila tidak terjaga kebersihannya.
Bahkan kebanyakan penyakit infeksi yang diderita bayi, seperti pilek, demam, batuk, atau diare, didapat dari tangannya sendiri selain tangan orang dewasa yang memegangnya.
4. JANGAN MEROKOK
Anjuran ini hendaknya benar-benar dipatuhi sebab kita semua sudah tahu betapa berbahayanya asap rokok. Penelitian yang dilakukan National Health Institute di Amerika tahun 1997 mengatakan, dalam setiap kepulan asap rokok setidaknya terdapat 4.000 jenis racun yang dapat mengganggu kesehatan, bahkan membunuh pertumbuhan sel-sel baru. Jadi, merokok di depan bayi sama artinya dengan menjadi silent killer alias si pembunuh diam-diam.
Bayi yang sering terpapar asap rokok pun makin berisiko mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom kematian tiba-tiba, bronkitis, asma, dan infeksi telinga. Bahkan, asap rokok berdampak buruk pada intelegensi dan perkembangan saraf bayi. Yang mengejutkan, ibu menyusui yang menghirup asap rokok, baik dari rokoknya sendiri atau orang lain, di dalam ASI-nya terkan-dung nikotin yang sudah tentu akan berdampak buruk bagi bayi.
5. JAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meru-pakan penyakit langganan yang paling sering diderita bayi. Kedua penyakit ini sering dihubungkan dengan lingkungan di sekitar bayi yang kurang higienis. Itulah mengapa, prioritaskan kebersihan lingkungan bila ada bayi. Contohnya, membersihkan rumah secara rutin, selain rajin membersihkan diri dan meminta seluruh anggota keluarga menjaga kebersihan pribadinya, serta menjaga kebersihan makanan yang akan disajikan kepada bayi bila sudah membutuhkan makanan pendamping ASI. Bayi pun sudah mulai diajarkan tentang kebersihan dengan cara teratur memandikannya dan mengganti bajunya setiap kali basah atau kotor.
6. CUKUPKAN WAKTU TIDUR BAYI
Penelitian yang dilakukan di Boston, USA (2002) mengung-kapkan bahwa tidur yang nyenyak pada bayi dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pasalnya, selama tidur, bayi membangun sel-sel baru dalam tubuhnya yang dapat menangkal berbagai serangan mikroba dan virus. Singkatnya, tidur yang cukup (16-18 jam sehari) berhubungan erat dengan meningkatnya imunitas.
Jadi, selalu upayakan agar bayi tak rewel dan bisa nyenyak tidurnya dengan segera menyusuinya bila lapar, mengganti popoknya yang basah bila mengompol, dan menghindari suasana bising di kamar. Jika si kecil tak mengalami hambatan tidur tapi tiba-tiba jadi sulit tidur, perlu dicurigai adanya indikasi suatu penyakit. Orangtualah yang mesti pandai-pandai "membaca" isyarat dari buah hatinya.
7. PENUHI KEBUTUHAN NUTRISINYA