Meski mengolah buntut termasuk sulit, karena tulangnya yang keras, namun rasa dagingnya setimpal dengan waktu yang Anda habiskan di dapur. Apa saja yang perlu diperhatikan? Simak tips berikut!
Bedanya Lokal dan Impor
1. Buntut Lokal
Selalu tersedia dalam kondisi segar. Di pasaran buntut ini tidak selalu tersedia, karena terbatas. Bentuknya tidak seragam dan cenderung lebih kecil ukurannya dibanding buntut impor.
Dagingnya pun tidak sebanyak dan setebal buntut impor, namun kandungan lemaknya lebih sedikit. Tekstur dagingnya lebih liat atau keras, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama pada saat dimasak.
2. Buntut Impor
Tersedia banyak dipasaran dalam kondisi frozen atau beku. Bentuknya lebih seragam dengan ukuran yang besar. Banyak mengandung lemak, bahkan di dalam daging. Tekstur dagingnya lebih lunak, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama unuk mengolahnya.
Membersihkan Buntut
o Buntut sangat mudah dibersihkan pasalnya di pasaran sudah dijual dalam kondisi sudah bersih dari kulit luar. Kita hanya perlu membersihkan sedikit lemak yang berlebih pada buntut. Membersihkannya pun cukup mudah asal menggunakan pisau agar lemak mudah terpisah.
o Untuk menghilangkan bau anyir pada buntut, bisa dilakukan dengan merebus sebentar buntut dalam air mendidih yang diberi daun salam dan jahe selama 15 menit.
Selain menghilangkan bau anyir, cara ini juga dapat menghilangkan bakteri dan lemak yang tidak bisa hilang dengan bantuan pisau.
o Air perebusan buntut yang pertama harus dibuang, karena banyak mengandung lemak dan cenderung pekat warnanya.
Tips:
o Jangan terlalu banyak memberikan tambahan bumbu atau rempah pada rebusan buntut yang pertama, karena akan merusak rasa dan aroma dari buntut yang akan diolah selanjutnya.
Dahrani Putri, Sumber: Raymond Susanto, Executive Chef Hotel Ibis Mangga Dua. Jl. Pangeran Jayakarta No. 37 Jakarta (021-625 0101), Foto: Ahmad Fadilah