Mulyana yang selama persidangan sesekali saja dijenguk keluarganya itu langsung menangis ketika diyakinkan, itulah hukuman yang diterimanya. Jemarinya menggenggam terali sel tahanan di gedung pengadilan itu, seakan tidak percaya, ia bakal selama itu meringkuk di penjara.
Menyisakan TanyaTapi nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan tak lagi ada gunanya. Yang jelas, pria berperawakan kecil ini tak menyangka, petualangannya bersama Irma Oktober lalu, justru berakhir di Lapas Paledang, Bogor. "Sebelum kenal Irma, saya lebih dulu mengenal Sari. Dia yang kasih nomor telepon Irma karena saya memang minta ke Sari dicarikan pacar," kisah Mulyana.
Setelah mendapat nomor telepon, Mulyana mulai menghujani Irma dengan SMS bernada puitis. Begitu Irma membalas, Mulyana lantas mengajaknya bertemu di Stasiun Jatinegara. "Kebetulan Irma memang akan ke toko buku di Matraman," kata Mulyana yang mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk pertemuan itu.