Keluarga Nasrudin : "Berhentilah Memfitnah"

By nova.id, Jumat, 15 Mei 2009 | 01:08 WIB
Keluarga Nasrudin Berhentilah Memfitnah (nova.id)

Keluarga Nasrudin Berhentilah Memfitnah (nova.id)

"Keluarga Nasrudin tak yakin kakaknya memeras. (Foto: Gandhi) "

Mulai terkuaknya misteri tewasnya Andi Nasrudin Zulkarnaen, jelas membuat keluarga lega. "Kami langsung sujud syukur," kata Nani Andriani (35), adik bungsu Nasrudin.

Meski demikian, keluarganya masih sulit melupakan kejadian tragis itu. Maklum, selama ini, Nas, begitu Nasrudin dipanggil, menjadi panutan dan gantungan adik-adiknya.

Tapi yang paling terpukul, ujar Nani, adalah ibu mereka, Hj. Andi Mulyati (64). "Gula darahnya langsung naik ketika mendengar tersangka pembunuh Kak Nas ditangkap." Sang ibu pun langsung dirawat di rumah sakit. "Soalnya, selain gula darah, Ibu juga punya gangguan jantung," timpal Jola Dewi Tamboraka, kakak ipar Nani.

Sang ibu, tutur Nani, memang masih terus memikirkan kematian Nas. "Entah sampai kapan kenangan buruk itu terus menggelayuti perasaan Ibu." Nani juga mengaku tak tahu-menahu sosok Rani Juliani yang disebut-sebut sebagai istri ketiga Nas. "Setahu saya, istri almarhum hanya dua. Istri pertama Sri Martuti dan yang kedua Arindah Irawati. Soal Rani, kami justru tahu dari media."

Sedangkan masalah tuduhan Nas dibunuh karena memeras, dibantah tegas oleh Andi Syamsudin Iskandar, kakak Nani. "Tolong hentikan tuduhan itu! Itu sangat naif dan semua itu hanya fitnah belaka. Pernyataan itu sama sekali tak punya nilai kebenaran. Kok, tega-teganya orang sudah meninggal difitnah seperti itu. Kakak saya tidak punya jiwa pemeras. Tuduhan itu merendahkan sekali," tegas Syamsudin kepada tabloidnova. Selain pemerasan, juga sempat tersiar kabar burung, Nasrudin dihabisi karena dikhawatirkan akan menggagalkan jalannya Pemilu. "Memangnya kakak saya siapa, kok, sampai bisa mengagalkan Pemilu. Itu terlalu mengada-ada!"

Ia merasakan, belakangan ini banyak sekali pemberitaan yang bernada memojokkan mendiang kakaknya yang selama ini dianggapnya sangat baik. Opini yang dibangun oleh orang-orang tersebut, dinilainya sangat menyesatkan. "Makanya, kami minta, berhentilah memfitnah. Mari kita serahkan ke proses hukum yang sekarang tengah berjalan."GANDHI