Banyak kisah tersibak dalam kasus pembunuhan Nasrudin. Satu hal yang membuat banyak orang penasaran, siapakah sosok Rani, caddy yang disebut-sebut bunga cinta segitiga Antasari dan Nasrudin? Berikut sang kakak mengutarakan pada NOVA Mencari sosok Rani Juliani, seakan mencari jarum di tumpukan jerami. Perempuan cantik ini menghilang entah ke mana. Untungnya, Erwin Mudiansyah, sang kakak, akhirnya mau bercerita sedikit tentang Rani.Kata Erwin, sang adik yang berusia 22 tahun itu, menyukai kupu-kupu. Selain hobi mengoleksi serangga bersayap indah, "Dia juga hobi menyanyi dan main key board. Kebetulan, dulu saya punya grup band yang sering latihan di rumah. Nah, teman saya pernah ninggalin keyboard di rumah selama beberapa hari. Rupanya Rani penasaran dan mencoba belajar sendiri," kenang Erwin.Setelah keyboard diambil si empunya, Rani tak lantas menyerah. Ia sering berkunjung ke ruang pamer keyboard di dekat sekolahnya dan tak ragu untuk menjajal. Bahkan, Rani sempat diminta magang kerja di tempat tersebut saking seringnya berkunjung untuk sekadar bermain keyboard.Hobinya itu, lanjut Erwin, "Sempat bikin ibu kami khawatir. Soalnya, Rani jadi sering telat pulang sekolah." Belakangan, setelah berterus terang menyukai keyboard, Rani malah dibelikan alat musik itu agar bisa bermain di rumah. "Dia beli buku-buku musik, belajar sampai bisa, hingga akhirnya sering tampil di acara-acara sekolah."Manja Pada Nasrudin Hobi itu, masih cerita Erwin, semakin kuat setelah Rani dinikahi Nasrudin Zulkarnaen yang juga suka menyanyi. Menurut Erwin, mereka kerap berkaraoke di rumah keluarganya. "Rani main keyboard, Nasrudin menyanyi. Rani paling suka lagu Mencintaimu yang dinyanyikan Krisdayanti. Wah, master banget, deh, dia kalau nyanyi lagu itu!" puji sang kakak.Di mata Erwin, sebagai istri, Rani bisa dibilang tidak seperti layaknya ibu rumah tangga kebanyakan. "Dia enggak bisa masak. Sejujurnya, saya sebagai kakak melihat dia belum pantas menikah karena dia masih kekanak-kanakan."Kendati demikian, Erwin melihat Rani cukup bahagia dengan pernikahannya. Bahkan sering terlihat manja pada suaminya. Tapi, manja dengan suami, tak berarti manja dalam keluarga. Di mata orangtua dan saudara kandungnya, Rani justru dikenal sebagai anak yang sangat bertanggung jawab. Sejak masih lajang, Rani sudah bekerja untuk membantu kedua orangtuanya. Ayah Rani, Endang M. Hasan, adalah pensiunan karyawan PT. Tifico. Ibunya, Engkus, sempat berjualan lauk-pauk di depan rumah mereka.Saat sang ibu mulai sakit-sakitan, Rani dan kakak-kakaknya meminta sang ibu berhenti bekerja. "Sudah, Ibu tenang-tenang saja, biar Rani yang cari uang," tutur Rani seperti ditirukan ErwinKehidupan Rani sedikit berubah setelah mengenal dan kemudian dinikahi Nasrudin. Diduga karena tidak tega, Nasrudin meminta Rani berhenti bekerja. Berhubung Rani sempat mengeluh karena bosan, akhirnya Nasrudin mengizinkan Rani kuliah dan bekerja kembali di Padang Golf Modernland, Tangerang, di mana Rani pernah menjadi caddy, dengan alasan agar bisa dekat dengan sang suami. Hanya saja, kali ini sebagai tim pemasaran paruh waktu.Kenal Antasari Duluan Di Padang Golf Modernland itu juga Rani bertemu dengan Antasari Azhar yang pada waktu itu masih menjabat di korps Adhyaksa. "Sebetulnya, Rani kenal Antasari lebih dulu sebelum mengenal Nasrudin." Kala itu, sejumlah pejabat Kejaksaan, termasuk Antasari, konon kerap main golf di sana. Rani dengan antusias bercerita pada orangtuanya di rumah yang kemudian meneruskan cerita itu ke Erwin.Erwin juga menyebutkan, foto Rani dan Antasari di lapangan golf yang beredar luas belakangan ini, "Sebetulnya foto beramai-ramai bersama rombongan Kejaksaan." Bukan hasil rekayasa? Erwin tak menjawab.Yang jelas, "Rani itu polos dan supel dalam pergaulan. Itu yang membuat dia punya banyak teman dan disukai pegolf yang pernah dipandunya. Pernah, suatu kali, Rani meminta pegolf yang sedang dipandu untuk membawa sendiri tas golfnya karena ia kelelahan. Untungnya, saking bersahabatnya mereka, dia (pegolf, Red.) enggak marah," kisah Erwin diiringi tawa.Dikawal Ketat Lalu, bagaimana reaksi sang adik ketika mendengar kabar tertembaknya Nasrudin? "Dia syok sekali. Jujur, saya sendiri menangis waktu melihat Rani menangis terus sambil memutar tasbih dan memanggil-manggil, 'Papa... Papa..." (panggilan Rani untuk Nasrudin, Red.). Saya ingat, waktu itu Rani berada di tempat tidur," ujar Erwin sedih.Rani juga terus menanyakan kabar perkembangan suaminya sampai ia diamankan oleh polisi. Di tempat "persembunyian"nya sekarang, kata Erwin, "Keadaannya baik-baik saja dan sehat. Ia bahkan suka lari pagi, tapi terus berada dalam pengawalan ketat. Dari sana pula, ia terus memantau perkembangan pemberitaan mengenai kasus ini dan dirinya." Ia pun sempat menyimak wawancara seorang pramugolf di sebuah televisi swasta yang mengaku kenal dengannya dan memberi komentar kurang sedap. "Padahal, dia itu caddy baru dan sama sekali tak kenal Rani."Tak berapa lama kemudian, lanjut Erwin, terdengar kabar, si caddy dipecat karena melakukan wawancara tanpa seizin perusahaan. Ketika Erwin menyampaikan berita itu ke Rani, sang adik menyambutnya dengan gembira. "Sukurin! Sok tau, sih," begitu ungkap Rani seperti ditirukan Erwin. SITA DEWI