Kepala Unit Reskrim Polsektro Cengkareng Iptu Khoiri yang dihubungi Warta Kota Kamis (9/4) malam mengatakan, pelaksanaan rekontruksi ini mengalami keterlambatan karena adanya pelaksanaan Pemilu 2009. "Berkas perkara kasus ini sudah ada di tangan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat. Tinggal dilengkapi dengan rekontruksi," kata Khoiri.
Sebagaimana diberitakan, Hanny A Wahab (53) ditemukan terbunuh di dalam kamarnya, Rabu (11/3). Setelah polisi melakukan penyelidikan, peristiwa itu ternyata didalangi oleh Hendy Lesmana, mantan pembantu rumah tangga Hanny. Hendy ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat, enam hari setelah pembunuhan itu.
Di hadapan petugas kepolisian, Hendy mengaku melakukan pembunuhan itu karena sakit hati terhadap Hanny. "Dia kerap memarahi saya karena saya tidak bisa bekerja seperti pembantunya yang dulu. Saya dibilang tidak bisa masak dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya" kata Hendy.
Rasa kesal yang dirasakan Hendy ini terus tertanam di dalam dirinya. Kekesalan ini kemudian berubah menjadi kebencian yang mendalam. Merasa tak tahan dengan hal itu, ia lalu memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah Hanny. Hendy keluar tanpa pamit sekitar dua pekan sebelum pembunuhan.
Meski telah keluar dari pekerjaannya itu, rupanya Hendy tak bisa melupakan rasa sakit hatinya. Ia lalu mengajak temannya, Rahmat Tuloh dan Herman, untuk merampok rumah Hanny di Perumahan Interkota, Durikosambi, Cengkareng. Sampai di tempat kejadian, Rahmat dan Herman urung masuk ke rumah karena saat itu ada tamu. Hendy lalu meminta mereka untuk menunggu di Stasiun Angke.
Setelah tamu Hanny pulang, Hendy masuk ke rumah Hanny seorang diri. Sampai di dalam rumah, Hendy ternyata tidak saja mengambil barang-barang milik Hanny, tapi juga membunuhnya. Setelah membunuh, Hendy juga memperkosa Hanny.
Toto Sunandar/warkot