Awal tahun 2006, aku sakit selama hampir 8 bulan. Waktu itu aku masih di Jayapura. Rambutku rontok tak kira-kira. Bangun tidur, bisa segenggam yang rontok. Kulitku pun bersisik, luka dimana-mana, pokoknya tak enak banget. Bau pula. Dalam 8 bulan itu, aku tak bisa tidur terlentang. Selalu tidur dalam posisi duduk. Punggungku penuh luka. Berkeringat pun rasanya sangat sakit. Untuk memakai baju, aku terpaksa menangis menahan sakit. Mandi pun begitu.
Seminggu 3 kali aku ke dokter. Ternyata, tanpa dibarengi kortikosteroid, lupus tak akan sembuh. Dokter di Jayapura bingung. Akhirnya, Juni 2006 aku ke Jakarta . Sebelumnya aku memang bolak-balik Jayapura-Jakarta juga, minimal 2 kali setahun, untuk berobat.
Di Jakarta, aku berobat ke shinse selama sekitar 4 bulan. Bukannya sembuh, penyakitku malah bertambah parah. Aku makin tak bisa bergerak. Sakitnya luar biasa. Nyeri sekali, sampai-sampai tak bisa bicara. Yang keluar hanyalah air mata.Hasto Prianggoro
Foto : Daniel Supriyono