Selebriti dan Investasi, Persiapkan Sejak Dini

By nova.id, Jumat, 28 Februari 2014 | 05:59 WIB
Selebriti dan Investasi Persiapkan Sejak Dini (nova.id)

Selebriti dan Investasi Persiapkan Sejak Dini (nova.id)
Selebriti dan Investasi Persiapkan Sejak Dini (nova.id)

"Foto: Dok Pri "

Irfan Hakim Reksadana Saham

Bagi pasangan Irfan Hakim (38) dan Della Sabrina Indah Putri, perencanaan pendidikan untuk anak idealnya telah dipersiapkan sejak masa kehamilan. Dimulai dengan menilik alokasi dana, jenis sekolah, lokasi, dan lingkungan. Semuanya harus dipikirkan sedini mungkin.

Ketiga putri mereka: Aisha serta si kembar Rakana dan Raina juga selalu dibekali pendidikan tak hanya di sekolah. "Kalau bisa, mereka bermain sambil belajar di rumah. Kami ingin ada ilmu di tiap kegiatan mereka, misalnya sedang makan buah sambil menghitung jumlah anggurnya," ujar Irfan diamini Della.

Namun soal dana pendidikan, pasangan yang menikah pada 7 Juli 2007 silam ini mengaku telah menyiapkan investasi khusus. Bentuknya cukup bervariasi. "Yang penting dananya dipersiapkan dulu, sementara sekolahnya bisa di mana saja. Ambil contoh, saat ini sekolah si kakak biayanya sekian, lalu estimasi untuk si adik beberapa tahun mendatang biayanya tentu akan lebih besar. Dari situ kami bisa perkirakan jumlah dana yang dibutuhkan."

Bertolak dari pengalaman ketika Aisha lahir, Irfan dan Della pun lantas terpikir menyiapkan investasi dana pendidikan. Mereka memanfaatkan jasa financial planner yang memberi pembelajaran soal investasi. Setelah lepas dari itu, mereka mulai mengelola keuangan sendiri. Pilihan pun jatuh pada reksadana untuk menyiapkan kebutuhan si kembar yang empat tahun lalu masih dalam kandungan. "Kalau bisa, berinvestasi jangan cuma satu bentuk. Misalnya, reksadana bisa dipecah dalam beberapa jenis. Untuk dana darurat juga bisa berbentuk emas, tabungan, atau asuransi."

Khusus yang terakhir, Della berbagi pengalaman. "Rasanya ilustrasi perhitungan asuransi pendidikan itu besar. Padahal, begitu tahu ilmu inflasi, jumlah yang diberikan ternyata nilainya kecil sekali." Guna menyiasati agar dana pendidikan tak turut tergerus inflasi, Della menyarankan agar teliti pada tujuan berinvestasi. Apakah mau dalam jangka panjang, menengah, atau pendek.

Untuk jangka lima tahun ke depan, bisa pakai reksadana. "Jenisnya bermacam-macam. Kami menggunakan reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran." Namun, jika dana akan dipakai dalam hitungan bulan, "Untuk mengamankan dana bisa menggunakan deposito atau reksadana pendapatan tetap."

Sedangkan untuk investasi dana pendidikan jangka panjang, Irfan dan Della sepakat memilih reksadana saham. Pemanfaatannya diperkirakan masih 15 tahun ke depan. Untuk itu, mereka memilih mendiamkan saja investasi itu. "Segala bentuk investasi memang ada risikonya. Tinggal dilihat mana yang mampu dihadapi. Kami berinvestasi anggap saja uangnya hilang. Kalau bisa berkembang, ya, Alhamdulillah," ujar Irfan yang mengaku tipe agresif dalam berinvestasi. "Tak pernah hitung-hitungan lagi. Paling hanya mengecek perkembangannya tiap periode, apakah sudah waktunya untuk diambil dan lain-lain."

Seperti di tahun lalu, dua jenis reksadana yakni pendapatan tetap dan campuran telah dicairkan untuk biaya masuk sekolah si kembar. Irfan dan Della mengaku, sengaja menyiapkan dana lebih. Ternyata biaya yang diperkirakan malah lebih murah. "Jadi ada untungnya sedikit, kami menargetkan di atas biaya rata-rata sekolah yang naik 20 hingga 30 persen setiap tahunnya."

Della berujar, sebenarnya banyak informasi yang bisa dicari soal investasi dana pendidikan, termasuk ilustrasi perhitungannya. "Kami belajar sendiri mengatur keuangan. Sisihkan sesuai kemampuan. Dana yang ada dialokasikan semaksimal mungkin. Kalau kita memang berniat untuk memenuhi kebutuhan anak, pasti bisa."

Misalnya, jika ingin memulai berinvestasi dengan memilih reksadana. "Bisa dengan minimal Rp100 ribu. Semua kembali lagi kepada tujuan dan kemampuan keluarga. Tidak mesti jutaan rupiah," ujar Della yang selalu membagi tiga pos keuangan keluarganya untuk belanja, investasi, dan beramal.

Ade Ryani HMK