Sangat. Saya enggak berani ke luar malam sambil mengendarai motor. Mendengar bunyi keras knalpot saja bikin syok. Pernah, waktu jalan-jalan sama teman pakai mobil, ada kumpulan pengendara motor. Jaraknya jauh, sih, tapi langsung bikin saya gemetar dan hampir pingsan karena ketakutan.
Bagaimana dengan kemampuan breakdance?
Sudah enggak bisa maksimal lagi (Bisma pernah juara pertama di Let's Dance dan runner up Let's Dance to Japan di Global TV). Kalau harus beraksi dengan bertumpu pada tangan, enggak kuat lama karena sakit. Kalau headspin (aksi berputar di atas kepala) masih bisa. Untung luka di kepalanya enggak di bagian tengah, ha.. ha.. ha..
Malu, dengan kondisi jari tak utuh lagi?
Enggak. Enggak ada yang perlu ditutup-tutupi. Dulu pernah ada ide, jari disambung dengan yang jari buatan, tapi kami menolak. Lebih baik apa adanya dan enggak ada yang palsu. Saya juga cuek dan enggak ada masalah. Fans ada yang bertanya mengenai hal ini dan saya jelaskan. Ini memang sudah terjadi, dan saya lebih menatap ke depan.
Bagaimana komentar pacar?
Saat ini, saya memang sedang dekat dengan seorang wanita. Tapi yang jelas, pacar saya harus terima saya apa adanya. Ha.. ha.. ha..
Menyangka akan sepopuler sekarang?
Tidak sama sekali. Mungkin ini hikmah dari keikhlasan saya. Buat saya, popularitas enggak terlalu penting, tapi lebih ke prestasi yang dihasilkan. Saya ingin popularitas mengikuti prestasi dan kerja keras saya.
Senang diidolakan kaum wanita?
Alhamdulillah kalau cewek-cewek suka karya saya. Senang, sih, tapi kadang merasa terkekang. Misalnya, saya dekat sama satu cewek, lalu (fans) jadi ribut. Ada yang enggak rela dan enggak mengerti posisi saya. Sampai ada yang mau bunuh diri dan meneror cewek yang dekat sama saya itu. Saya takut kalau sampai begitu. Tapi, lebih banyak yang memberi dukungan, sih.
Mengidolakan artis Poppy Sovia, ya?
Iya. Saya suka karena dia rame, fun, cuek, dan tomboi. Saya suka wanita yang unik seperti dia. Cuma saya menganggap dia sebagai kakak, makanya saya panggil Teteh. Kalau jadi pacar, Teteh sudah ketuaan! Ha.. ha.. ha.. Saya bisa bertemu Teteh setelah di Sm*sh. Cewek yang sedang dekat dengan saya tidak seperti Teteh. Enggak bisa dibandingkan dengan Teteh, karena berbeda ketertarikannya. Tapi, dia tetap cewek yang unik.
Perubahan apa yang dirasakan setelah menjadi personel SM*SH?
Yang pasti, rezekinya. Saya enggak pernah menyangka bakal mendapat penghasilan sebanyak ini. Banyak, sih, yang ingin dibeli. Saya termasuk boros. Kalau ingin sesuatu, sulit ditahan. Tapi, saya ingin menabung dulu. Membeli sesuatu berdasarkan prioritas dan kepentingan.
Orang tua membantu saya untuk mengatur keuangan saya. Di sisi lain, jadwal hidup saya jadi teramat padat. Job banyak banget dan saya harus bekerja keras. Capek banget. Tapi, itu sudah risiko karena SM?SH sedang "di atas".
Ahmad Tarmizi