4 Gangguan Kesehatan Saraf ‘Akut’ Karena Gadget

By nova.id, Selasa, 21 Juni 2016 | 07:00 WIB
4 Gangguan Saraf ‘Akut’ yang Terjadi Karena Gadget (nova.id)

Gadget tidak hanya mengubah gaya hidup seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan, produktivitas, psikologi serta keuangan, melainkan juga soal urusan kesehatan.

Mirisnya, hal ini sering dianggap sepele atau bahkan diacuhkan. Padahal 4 gangguan saraf akibat menggunakan gadget bisa menyerang sampai tingkat akut atau parah.

Larry D. Rosen, Ph, psikolog, mengemukakan kondisi 4 gangguan saraf akibat terlalu menggunakan ponsel yang membuat Anda harus segera beristirahat sejenak. Profesor psikologi di California State University tersebut mengatakan, ada 4 tanda di mana ponsel sudah mulai membuat Anda lelah dan mulai mengganggu kinerja saraf, sehingga Anda perlu beristirahat sejenak.

Low Battery Anxiety (LBA) Syndrome Sembilan puluh persen dari pengguna ponsel pernah mengalami sindrom kecemasan ini akibat baterai ponsel yang akan segera habis, menurut sebuah survei terbaru dari 2.000 pengguna smartphone di AS. "LBA menyebabkan seseorang mengalami serangan panik," kata Rosen.

"Pikiran menjadi tidak realistis, Anda berpikir bahwa Anda akan kehilangan komunikasi saat ponsel mati, sehingga secara obsesif meminta orang asing untuk meminjamkan charger mereka. Bila sindrom ini kerap datang, tandanya Anda perlu rehat sejenak dari ponsel, sebab tingkat kecemasan Anda dapat menjadi tak terkendali.”

Baca: 4 Dampak Paling Nyata Gadget pada Hidup Anda   Phantom Vibration Syndrome Anda kerap merasa getaran di saku Anda dan berpikir bahwa itu adalah getaran ponsel, padahal itu hanyalah “produk” dari imajinasi.

Menurut Rosen, perlahan tapi pasti, sindrom ini bisa mengambil alih fokus Anda. Penelitian terbaru menunjukkan, saat Anda sudah terlalu fokus pada pesan-pesan yang masuk di ponsel, semakin besar kemungkinan Anda mengalami sindrom ini.

Baca: Waspada, Gadget Bisa Sebabkan Anak Terlambat Bicara   Nomophobia Anda menjadi begitu takut dan merasa hampa tanpa ponsel. Sebuah studi 2015 mengembangkan kuesioner nomophobia untuk mengukur ketakutan tersebut.

Peneliti melaporkan, saat Anda sudah merasa bahwa ponsel adalah bagian terpenting dari “hidup” Anda, maka Anda akan lebih mudah merasakan kecemasan, detak jantung dan tekanan darah meningkat, ketika ponsel tertinggal di rumah.

Baca: Ini 10 Lokasi yang Memungkinkan Gadget Mudah Hilang, Hati-hati!   FOMO (Fear of Missing Out) Sindrom ini paling sering dipicu oleh kehadiran media sosial. FOMO membuat Anda seakan menjadi orang yang tidak update atau tertinggal berita bila tidak melihat media sosial.

Begitu juga sebaliknya, saat Anda tidak memosting sesuatu, Anda akan merasa cemburu dan bahkan depresi saat melihat postingan kerabat yang sedang bersenang-senang sehingga memicu Anda untuk memposting hal yang tak kalah menyenangkan.

Baca: Ikuti 9 Aturan Main Gadget Ini Agar Mata Tetap Sehat   Jadi, apa yang harus dilakukan? Rosen mengatakan, perubahan kecil dalam penggunaan ponsel dapat menyebabkan perbaikan besar terhadap kesehatan mental. Membuat Anda tak mudah terserang panik atau cemas, bahkan lebih berpikir jernih dalam menggunakan media sosial.

Mulailah dengan menetapkan jadwal untuk melihat ponsel. Cara ini tak mengharuskan Anda berhenti total dari ponsel, melainkan mengatur jadwal dalam menggunakannya, yaitu hanya melihat ponsel setiap 1 jam sekali dengan cara mematikannya atau meletakkannya di dalam tas.

Untuk membuat Anda tetap berpikir jernih tentang ponsel, Rosen juga merekomendasikan Anda untuk melakukan metode “7 to 7", yaitu menyalakan ponsel pada pukul 7 pagi dan mematikannya pada pukul 7 malam. Lakukan ini setidaknya selama 1 minggu.

Ayunda Pininta/KompasHealth Sumber: Prevention