Plus Minus Membawa Stroller Atau Baby Carrier Saat Liburan

By nova.id, Senin, 18 Juli 2016 | 08:06 WIB
Liburan, bawa stroller atau baby carrier? (nova.id)

Berlibur bersama buah hati, tentu sangat menyenangkan. Namun, pertanyaan yang biasanya muncul, apakah perlu membawa stroller atau cukup baby carrier?

Citra dan Adit merasa tak puas menikmati liburan mereka selama 3 hari di Bali. Pasalnya, Citra kelelahan karena harus terus menggendong buah hati mereka, Dastan yang baru berusia 2 tahun. Entah karena cuaca yang panas atau belum terbiasa dengan suasana baru, Dastan kerap rewel dan tak mau turun dari gendongan ibunya.

Gara-gara hal sepele ini, kadang Citra dan Adit terlibat pertengkaran kecil lantaran Adit tak mau gantian menggendong Dastan. Padahal, Citra juga sudah kelelahan menggendong anaknya sepanjang jalan di lokasi wisata.

BACA: Pro dan Kontra Membawa Bayi dalam Gendongan

Kejadian tersebut biasanya terjadi pada pasangan muda yang melakukan perjalanan bersama buah hatinya yang masih balita. Mereka memutuskan untuk tidak membawa stroller karena khawatir kerepotan. Memang stroller bisa menjadi dewa penyelamat, namun bisa juga justru menjadi sumber kerepotan, terutama kalau stroller yang dibawa besar dan berat.

Nah, agar tepat memilih membawa stroller atau cukup membawa baby carrier, simak tips berikut ini.

Membawa Stroller Ketika Liburan Jika:

BACA: 10 Stroller Bayi Ternyaman dan Termahal 2016

Membawa Baby Carrier atau Gendongan Bayi Ketika Liburan Jika:

Meski terbilang praktis, baby carrier juga punya kelemahan, yaitu bergantung pada stamina si penggendong. Apalagi, jika menggendong dalam waktu cukup lama, pundak pasti akan terasa sangat pegal.

Menyiasatinya, tentu dengan menggendong secara bergantian dengan pasanga. Saat ini, banyak baby carrier yang juga didisain dan motif unisex. Artinya, ketika pasangan menggunakan baby carrier, dia tak masalah dengan motif atau gambar baby carrier tersebut.

BACA: Aturan Penggunaan Gendongan Bayi yang Aman