Setangkai Bunga untuk Mengenang 7 Tahun WS Rendra

By nova.id, Selasa, 19 Juli 2016 | 09:27 WIB
WS Rendra (nova.id)

Sanggar Humaniora bekerja sama dengan Komunitas Natural Indonesia, Teater Baling- Baling, dan Adiza Production, mengajak masyarakat untuk mengenang kebesaran WS Rendra melalui Musikalisasi Puisi Karya WS Rendra.

Gelaran bertajuk ”Kesaksian Rendra” (7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia) ini akan digelar di Altar Teater Amphi Taman Ismail Marzuki (TA-TIM) Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016 pukul 20.00.

BACA: Kata-Kata Terakhir WS Rendra: I Love You, Allah

Acara meliputi proses ritual sesembahan sebagai bentuk doa bagi almarhum Rendra, dilanjut repertoar musik dan nyanyian oleh kelompok musik Jockie Surjoprajogo dan Sawung Jabo. Menyusul, akustik oleh Anto Baret dan Toto Tewel.

Acara mengenang 7 tahun WS Rendra ini juga diisi dengan pembacaan sajak-sajak Rendra, pergelaran tari dan teater, serta orasi budaya.

“Semua kami rangkai dan menjadi sebuah harmoni manifestasi roh kesenian bersifat spirit yang pernah diajarkan Rendra kepada kita,” ujar Iwan Burnani, Ketua Panitia Acara Kesaksian WS Rendra.

Iwan berharap, momentum “Kesaksian Rendra” (7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia) ini, dapat menggugah kesadaran sejarah bagi generasi muda, sebagaimana kesadaran sejarah yang pernah diajarkan Rendra.

“Sadar bahwa kita adalah pelaku sejarah. Kesadaran sejarah bersifat kolektif, suatu bentuk pengalaman bersama. Ungkapan reaksi kita kepada situasi, baik dalam soal kebudayaan, sosial, politik maupun ekonomi. Kesadaran sejarah yang terus-menerus, pada satu masa ke masa yang lain,” katanya.

Masyarakat dapat menyaksikan pergelaran ini secara gratis. Namun Iwan Burnani mengimbau agar penonton dapat membawa setangkai bunga sebagai bentuk penghormatan dan cinta terhadap alhmarhum WS. Rendra.

BACA: WS Rendra Meninggal Dunia: Akhir Kepak Sayap Si Burung Merak

“Bunga tersebut akan kita letakkan di atas kain putih melingkar seputar panggung. Menjadi instalasi seni, dan menjadi bagian dari estetika pergelaran ini,” jelar Iwan.

Melibatkan puluhan seniman, budayawan, aktor, aktris, pejabat, birokrat, dan tokoh masyarakat, yang sebagian adalah murid dan sahabat Rendra.

Mereka yang akan tampil dalam Kesaksian Rendra antara lain, H. Deddy Mizwar, Butet Kertaredjasa, Jockie Surjoprajogo, Sawung Jabo, Sutardji Calzoum Bachri, Putu Wijaya, Happy Salma, Ine Febrianti, Anto Baret, Toto Tewel, Jose Rizal Manua, Nendra WD, Bambang Oeban, dan para seniman lainnya.

WS. Rendra lahir di Solo, 7 November 1935, dan meninggal di Depok, 6 Agustus 2009. Proses kreatifnya dimulai dari kecenderungannya menulis puisi, berlanjut ke seni teater, terus melebarkan perhatiannya kepada masalah sosial, politik, lingkungan hidup, dan kebudayaan.

Tumpak Sidabutar