Tahukah Anda, 49 orang tertua yang tercatat di dunia saat ini, hanya dua di antaranya adalah laki-laki?
Hal ini membuat para peneliti tertarik untuk meneliti fakta bahwa perempuan cenderung lebih panjang umur ketimbang laki-laki.
Seperti dilansir HelloSehat, seorang perempuan yang lahir hari ini memiliki harapan hidup mencapai usia 79,8 tahun, sementara laki-laki hanya 74,8 tahun.
Peneliti percaya bahwa ada banyak faktor yang bisa menyebabkan wanita memiliki tingkat bertahan hidup lebih besar daripada laki-laki. Salah satunya adalah bundel kromosom pembentuk DNA dalam setiap sel.
Kromosom terdiri dari 2 pasang: perempuan memiliki dua kromosom X, sedangkan pria memiliki X dan kromosom Y.
BACA: 7 Tanda Penting Perempuan Mungkin Terserang Penyakit
Perbedaan sederhana ini secara tidak langsung mengubah cara sel berkembang. Memiliki dua kromosom X, wanita menyimpan salinan ganda dari setiap gen, yang berarti mereka memiliki cadangan jika salah satunya rusak.
Pria tidak memiliki cadangan, ditambah lagi sejumlah faktor eksternal yang lebih sering terjadi pada pria - misalnya dalam hal kecelakaan dan penyakit terkait dengan gaya hidup seperti penyakit jantung dan kanker.
BACA: Kisah Emma, Satu-Satunya Orang Kelahiran Tahun 18000-an yang Masih Hidup
Para peneliti di Imperial College School of Medicine di London menemukan bahwa wanita menghasilkan sel darah putih yang lebih kebal infeksi dibandingkan laki-laki pada usia yang sama.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Dr. Richard Aspinall dan Dr. Jeffery Pido-Lopez melacak jumlah sel darah putih baru, yang dikenal sebagai T-sel, di 46 pria dan wanita sehat berusia 20 - 62 tahun.
BACA: 4 Fakta Penting Sakit Jantung pada Perempuan Agar Tak Terlambat Penanganan
Pada kedua jenis kelamin, kelenjar timus yang menghasilkan T-sel, membuat sel-sel yang lebih sedikit dengan bertambahnya usia. Namun wanita masih memiliki kadar T-sel baru daripada laki-laki pada usia yang sama, menurut laporan di majalah New Scientist.
Para peneliti kemudian melihat statistik untuk kematian di Inggris akibat pneumonia dan influenza antara tahun 1993 dan 1998. Mereka menemukan lebih banyak pria daripada wanita meninggal dari penyakit dan gaya hidup yang mencerminkan perbedaan aktivitas timus antara kedua jenis kelamin.
Disarikan dari: HelloSehat