Rasanya saat ini mengasuh anak merupakan tugas yang berat dan membuat diri kita tertekan.
Adanya tekanan sosial yang mungkin berbeda dengan bagaimana cara kita mengasuh anak juga ikut menjadi faktornya.
Padahal sebenarnya, banyak hal yang masih kita percaya, namun sebenanya hanyalah mitos dan tak perlu kita lakukan lagi dalam mengasuh anak.
Seperti 5 hal berikut ini.
- Mengasuh Anak Pasti Membuat Stress
Tayangan televisi, film, dan berbagai media lain seolah memberi gambaran bahwa menjadi orangtua pasti akan merasakan stress.
Sebenarnya, bila kita bisa memahami berbagai kondisi yang dialami di keluarga kita, kita bisa belajar untuk menghadapinya.
Tentu jangan lupakan kerjasama dengan seluruh anggota keluarga, ya.
(Baca juga : Cara Mengasuh Anak Berdasarkan 12 Zodiak, Anda Termasuk Ibu Seperti Apa?)
- Semakin Banyak yang Kita Lakukan, Kita Semakin Baik
Mendesak anak untuk melakukan berbagai hal atau belajar dalam waktu yang cepat tidak menjadikan kita sebagai orangtua yang baik, lho.
Tanda cinta kita sebagai orangtua bisa kita berikan dengan mempercayakan anak memaksimalkan dan mengembangkan diri sesuai potensinya, baik secara fisik maupun mental.
- Tidak Menggunakan Kata ‘Disiplin’
Banyak orangtua yang tak mau menggunakan istilah ‘disiplin’ untuk menggambarkan bagaimana mereka mendidik anak.
Alasannya karena menganggap kata tersebut memiliki makna yang lebih keras dan kurang mendidik.
Padahal, tak ada yang salah dengan kata tersebut, dan tak salah pula bila kita ingin menerapkan kedisiplinan untuk anak kita.
- Dilarang Membiarkan Anak Kesusahan atau Berusaha Keras
Banyak orangtua yang lekas merasa kasihan ketika anaknya sedang kesusahan atau berusaha keras mengerjakan sesuatu, lantas membantunya.
Padahal, memberi waktu bagi anak untuk menyelesaikan masalah atau pekerjaannya sendiri merupakan modal awal anak untuk belajar dewasa, lho.
(Baca juga : Hati-hati, Beda Pola Asuh Bikin Anak Susah Kontrol Diri!)
- Semakin Banyak Kita Berbicara, Semakin Paham Anak Kita
Bila anak menemukan hal-hal yang membingungkan mereka, maka kita tentunya akan menjelaskannya hingga mereka paham.
Namun, bukan berarti kita harus menjelaskannya dengan penjabaran yang panjang.
Usahakan beri jawaban pada anak dengan penjelasan yang lebih mudah dipahami.