Haru! Seorang Nenek Berumur 95 Tahun Rela Berkorban Demi Berikan Sumbangan Ratusan Juta untuk Yayasan Anak Berkebutuhan Khusus

By , Selasa, 25 Juli 2017 | 14:56 WIB
Uang Bukan Jaminan, Tapi Perhatian Keluarga Jauh Lebih Penting untuk Anak Autis (Nova)

Nova.id - Cerita inspiratif ini membuktikan bahwa berapa pun usia Anda, kesempatan untuk membantu sesama akan selalu ada.

Usia memang bukan batasan untuk berkarya.

Hal itulah yang harus kita panuti dari seorang nenek bernama Lian Mee Lun asal Penang, Malaysia.

(Baca juga: Hebat! Gadis Kecil Penyandang Autisme Ini Mampu Terbitkan Buku Cerpen)

Dilansir dari The Star oleh World of Buzz, Lian Mee Lun (95), meski usianya sudah hampir seabad, namun ia masih aktif dan giat membuat hiasan bunga yang terbuat dari kertas.

Meski menurutnya, apa yang dilakukannya adalah hobinya sejak dahulu. Meski begitu, di usianya yang sudah lanjut, Liang masih tetap tekun terhadap hobinya itu.

Bahkan, dari hasil karyanya itulah Lian berhasil mengumpulkan uang hingga ratusan juta rupiah, lho.

(Baca juga: 10 Fakta soal Autisme)

Meski tak bekerja sendiri, diketahui bahwa sang anak perempuannya, juga turut membantunya menjual bunga-bunga kertas tersebut kepada siapa saja yang ditemuinya.

Bakat Liang membuat bunga kertas sudah ada sejak usia 15 tahun.

Saat duduk di bangku SMA, sekolah Liang yang berada di Singapura mewajibkan siswanya belajar membuat bunga kertas.

"Saya belajar membuat bunga kertas saat berusia 15 tahun saat belajar di Nanyang Girls High School di Singapura,” kata Lian seperti yang ditulis di Tribunnews.com.

"Semua orang harus melakukannya. Itu adalah bagian dari kurikulum tambahan kami," tambahnya.

(Baca juga: Berkomunikasi dengan Anak Autis)

Kebetulan, wanita ini menikmati kegiatan seni tersebut. Kini kelihaian Liang dalam membuat bunga kertas tampaknya sudah tak diragukan lagi.

Hal tersebut terbukti dari bunga-bunganya yang kerap laris terjual.

Mulanya, Liang dan putrinya hanya menjual 10 karangan bunga untuk disumbangkan ke Asosiasi Sumber Daya dan Pendidikan Anak Autis (REACh) di bukit Gelugor.

(Baca juga: Autisme: Terapi Tak Tepat, Penanganan Jadi Lambat)

Lantaran dagangan mereka selalu habis terjual, putri Liang berinisiatif untuk melakukan penjualan via media sosial.

Tanpa terasa Liang telah mengumpulkan uang RM 53000 ata setara dengan Rp 165 juta.

Masih seperti tujuan awal, uang ini diserahkan Liang kepada REACh yang saat itu memang membutuhkan dana.

(Baca juga: 7 Trik Diet Sukses dan Cepat Langsing, Nomor 5 Paling Gampang!)

Menurut sang anak, Liang memang kerap menghabiskan waktu untuk membuat bunga setiap mengunjungi sebelas anaknya yang berada di Penang, Johor, Malaka, Kuala Lumpur, dan Singapura.

Anaknya juga mengatakan, Liang mulai menjalani hobinya kembali sejak 25 tahun silam semenjak ayah mereka meninggal dunia.

"Dia sibuk membesarkan kita, sehingga tidak punya waktu sama sekali untuk hobi semacam itu. Belakangan, dia menghabiskan beberapa jam sehari untuk membuat bunga kertas. Dia sangat rapi dan menyimpan semua bahan kerajinannya di kotak di bawah meja," ujar anak Liang.

(Baca juga: 6 Kesalahan Ini Wajib Dihindari Jika Tak Mau Anak Jadi Pemberontak)

Kepada media, Liang mengaku memerlukan waktu 30 menit untuk membuat setangkai bunga kertas.

Anak-anak Liang pun merasa senang ketika melihat sang ibu membuat bunga.

Bukan sekedar membuat prakarya, Liang melakukan kegiatan ini dengan penuh ketenangan.

(Baca juga: Ada KDRT Tak Bikin Trauma? Aming Justru Berterima Kasih ke Evelyn Sudah Kenalkan Cinta)

"Cukup menenangkan melihatnya membuat bunga," kata anaknya lagi.

Kini, bunga-bunga Liang yang telah banyak dikenal publik seringkali menghiasi berbagai acara-acara resmi seperti pernikahan.

Berkat karya Liang yang sederhana, pusat pendidikan anak Autis di Malaysia dapat melanjutkan misi mereka merawat anak-anak berkebutuhan khusus. (*)

Artikel ini pernah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Nenek 95 Tahun Rela Lakukan Ini Hingga Bisa Sumbangan Ratusan Juta ke Yayasan Anak Autis."