NOVA.id – Mengawasi dan mendampingi anak-anak dalam masa pertumbuhan memang gampang-gampang susah.
Terlebih, ketika mendampingi anak perempuan yang sedang masuk ke dalam masa pubertas.
Anak perempuan yang sedang dalam masa pubertas akan mengalami perubahan emosi.
Peran orang tua adalah memberikan energi yang positif, agar anaknya tidak sampai mengalami depresi, seperti yang dijelaskan oleh Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi., psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia.
(Baca juga : Penting, Salah Kasih Makan Anak Bisa Saja Alami Pubertas Dini, Ini Penjelasan dari Pakar)
Perubahan hormon di fase Pre Menstruasi Syndrome (PMS), menimbulkan gejala fisik seperti perut nyeri, mual, kembung, sakit kepala, sakit punggung, dan kram perut.
Gejala psikologis yang terjadi seperti rasa gelisah, mudah tersinggung, marah, kesal, dan sedih seringkali muncul tanpa sebab.
Semua itu terjadi karena adanya perubahan siklus biologis dalam tubuh, seperti estrogen, progesteron dan hormon yang lainnya.
Pada umumnya, ketika anak perempuan baru saja mengalami menstruasi maka dia cenderung akan malu dan tertutup kepada teman seusianya.
(Baca juga : Berat Badan Selalu Menyusut, Rachel Amanda Terkejut Divonis Kanker Tiroid Sejak Usia 19)
Hal ini sangat disayangkan, anak seharusnya merasa biasa saja karena mentruasi adalah hal yang normal dialami oleh anak perempuan.
Dengan bersikap terbuka kepada teman, akan memudahkan teman sebayanya untuk lebih mengerti keadaanya.