Nova.id - Tak terasa setahun sudah Angelina Jolie dan Brad Pitt bercerai.
Selama itu pula, Angelina Jolie menutup kehidupan pribadinya di hadapan publik.
Setelah setahun berlalu, kini Angelina Jolie membuka wawancara soal pengalamannya selama setahun terakhir setelah bercerai dengan aktor Brad Pitt.
Baca juga: Bernilai Rp 329 Miliar, Yuk Intip Istana Mewah Angelina Jolie
Saat diwawancara, Jolie masih enggan menanggapi keputusannya untuk pindah ke rumah barunya di Los Feliz, Los Angeles, California.
Ia hanya mengungkapkan bahwa keputusannya untuk pindah ini semata-mata untuk membantu anak-anaknya mengatasi perubahan akibat perceraiannya dengan Brad Pitt.
Baca juga: 4 Penyebab Angelina Jolie Gugat Cerai Brad Pitt
“Mereka sangat berani. Mereka mampu menyembuhkan diinya dari beberapa masalah di kehidupannya,” ungkap Angelina Jolie seperti dikutip dari laman variety.com.
“Mereka adalah enam individu yang sangat berpikiran kuat, bijaksana, dan duniawi. Saya sangat bangga dengan mereka. "
Dalam wawancara tersebut, Angelina Jolie juga mengungkapkan hal yang mengejutkan soal kondisi kesehatan tubuhnya.
Baca juga: Brad Pitt dan Angelina Jolie Ingin Punya Selusin Anak
Ia mengakui bahwa dirinya didiagnosis mengidap penyakit Bell’s Palsy.
Bell’s Palsy adalah sebuah kondisi yang diakibatkan oleh kerusakan saraf yang membuat satu sisi wajah menjadi turun atau tidak sama dengan sisi wajah lainnya.
Saat ditanya soal hal-hal yang menyebabkan dirinya terserang penyakit Bell’s Palsy, Angelina Jolie memilih diam.
Baca juga: Tolak Tampil Seksi, Julia Perez Ingin Seperti Angelina Jolie
Ia hanya mengatakan bahwa ia sedang menjalani terapi akupuntur yang menurutnya sangat membantu untuk menyembuhkan penyakitnya.
“Saya merasa menjadi wanita seutuhnya."
"Hal ini lantaran saya merasa bijak dalam memilih pilihan dan menempatkan keluarga saya di prioritas utama."
"Dan saya juga bertanggung jawab terhadap kehidupan dan kesehatan saya,” ungkapnya.
Diketahui, ternyata Jolie menghabiskan waktunya setelah bercerai dengan Brad Pitt untuk mengerjakan film dokumenter berjudul ‘First They Tilled My Father’ (*).