Nova.id - Selain berrisiko jadi korban perlakuan bullying, sebaliknya, anak juga sangat berpeluang menjadi pelaku bullying terhadap orang lain.
Maka dari itu, orangtua perlu waspada dan lebih memberikan perhatian khusus terhadap anak agar hal tersebut tidak menimpa keluarga kita.
Menurut Astrid Wen, M.PSI, seorang Psikolog Anak dan Praktisi Theraplay, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua agar anak kita tak menjadi pelaku bullying ketika ia tumbuh dewasa, yaitu:
Baca juga: Orangtua Perlu Lakukan Ini Demi Hindari Anak Jadi Pelaku Bully di Kemudian Hari
Bangun Hubungan Emosional
Sebagai orangtua, tentunya kita wajib membangun kedekatan emosional dengan anak sejak dia kecil.
Beri perlakuan dan kasih sayang yang bisa menimbulkan perasaan nyaman dalam diri si kecil.
Misalnya dengan meluangkan waktu kita untuk bermain bersama atau ajaklah dia mengobrol seru setiap hari.
Baca juga: Ini 4 Cara Mengatakan "Tidak" pada Anak
Dengan hubungan emosional yang baik, dijamin anak akan lebih cenderung bisa mencurahkan isi hatinya kepada kedua orangtuanya tanpa rasa enggan dan takut.
Jadi Teman Bagi Si Kecil
Ketika anak sudah menaruh rasa percaya pada orang tuanya, cobalah untuk selalu menjadi teman bicara yang baik dan setia bagi si kecil.
Ketika si kecil bercerita bahwa dia melakukan hal yang kurang baik, sebaiknya kita tidak langsung memarahinya panjang lebar.
Karena nantinya akan membuat anak merasa disalahkan dan akhirnya menjauhi orangtuanya.
Baca juga: Ingin Kembali Mesra dengan Pasangan? Simak 5 Jurus Berikut Ini, Jangan Malu Lakukan Ya!
Beritahu Mana yang Salah dan yang Benar
Orangtua sebaiknya mengambil peran ganda di hadapan anak, yaitu menjadi teman dan orang tua.
Ketika anak mengaku telah berbuat kesalahan, jadilah orangtua yang bisa mengarahkan anak, mana hal yang benar dan yang salah beserta alasan dan konsekuensinya.
Sehingga anak pun terlatih berpikir panjang sebelum mengambil keputusan.
Bangun Rasa Toleransi
Untuk mencegah anak mendiskriminasi atau merendahkan orang lain, orang tua perlu membangun rasa toleransi dalam benak si kecil.
Ajari bahwa di dunia ada jutaan orang yang terlihat unik dengan perbedaannya masing-masing.
Menjadi berbeda adalah hal yang baik dan wajar terjadi.
Baca juga: Tak Perlu Perawatan Salon, Inilah 4 Cara Alami Meluruskan Rambut
Kalau anak terbiasa melihat dengan kacamata itu, kelak dia akan lebih mudah menerima perbedaan dan memperlakukan orang lain dengan sikap penuh toleransi.
Ajari Anak untuk Peduli Sesama
Latihlah anak agar memiliki kepedulian besar terhadap apa yang ada di sekitarnya.
Dengan begitu, dia bisa lebih menghargai orang lain dan tak berlaku semena-mena kepada orang lain yang berbeda atau lebih lemah dari dirinya. (*)
Baca juga: Sedang Malas Masak? Bikin Rebung Melinjo Cabai Hijau saja, Yuk!