NOVA.id - Dikenal sebagai transportasi ramah lingkungan, sepeda juga bisa menjadi cara untuk menjaga tubuh kita tetap fit dan bugar agar terhindar dari berbagai penyakit.
Sayangnya, meski mengayuh pedal efektif membakar kalori dan menyehatkan jantung, bagi perempuan aktivitas ini berpotensi merusak organ intim.
Percaya atau tidak, sering bersepeda dapat menyebabkan gangguan infeksi di organ intim perempuan, bahkan mengacaukan kehidupan seks.
Salah satu keluhan yang lazim ditemui setelah bersepeda adalah ‘sensasi terbakar’ pada vagina.
(Baca juga : Duh, Bakteri Bisa Sebabkan 2 Penyakit Vagina Ini, Salah Satunya Karena Menahan Kencing Sebelum Hubungan Intim)
Pradnya Pisal, konsultan ginekologi di London Gynecology mengatakan semua pesepeda, pria atau pun perempuan, akan merasakan ketidaknyamanan pada organ intim mereka.
“Bagi pesepeda perempuan, masalah yang paling sering terhadi adalah iritasi dan infeksi vagina, infeksi kulit dan saluran kemih, kulit mati rasa, serta pembesaran labial,” kata Pradnya.
Setiap pengendara sepeda akan merasakan tekanan di jok ketika bersepeda cukup lama.
Menurut Cycling UK, ketika seorang perempuan duduk di atas sepeda, bagian vulva —sesuatu yang sama sekali tidak dirancang untuk menahan beban—setidaknya menahan 40 persen berat badan.
(Baca juga : Ew, Ternyata 5 Hal Ini Bikin Vagina Beraroma Tak Sedap, Salah Satunya Sperma! )
Risiko dari situasi itu bukan hanya rasa sakit. Pradnya mengatakan tekanan pada Vulva dapat menyebabkan labia menjadi bengkak dan tampak lebih besar.
"Beberapa perempuan yang sudah memiliki labia asimetris atau membesar bisa memperburuk kondisinya,” kata Pradnya.
Salah satu cara yang dilakukan pesepeda perempuan untuk menghindari resiko tersebut adalah memilih celana khusus yang nyaman saat bersepeda.
Phil Burt, kepala fisiologi di British Cycling, menyarankan agar pembengkakan labia dikonsultasikan ke dokter. "Memang ini cukup pribadi untuk dibicarakan, tapi perlu ditangani sesegera mungkin,” ujar Phil.
(Baca juga : Bahaya Tisu Toilet Wangi dan Berwarna, Mulai dari Infeksi hingga Kanker Serviks)
Masalah lain adalah mati rasa pada vagina. Pada tahun 2006 sebuah studi dari para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Yale dan dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine, menemukan bersepeda lebih dari 160 kilometer dalam satu pekan bisa menyebabkan penurunan pada sensitivitas organ intim.
Temuan tersebut juga menunjukkan peningkatan rasa sakit dan mati rasa akan memicu disfungsi seksual, yang artinya kemampuan orgasme menurun.
Bahaya infeksi pada organ kewanitaan yang juga ditemui adalah Thrush, infeksi jamur.
Gejalanya antara lain rasa terbakar saat buang air kecil atau nyeri saat bercinta. Secara umum infeksi ini mudah diobati, tapi dalam beberapa kasus perlu dikonsultasikan dengan dokter ginekologi.
(Baca juga : Nyeri Payudara Menjelang Haid? Lakukan 6 Cara Ini, Nomor 5 Wajib Diperhatikan)
Infeksi lain yang bisa disebabkan oleh bakteri jahat adalah infeksi saluran kemih, atau sistitis.
Gangguan kesehatan ini akan menyebabkan rasa sakit, sensasi terbakar dan menyengat saat kita buang air kecil.
Jika sistitis yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi ginjal yang serius.
Tapi, semua risiko itu bisa dicegah. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk meminimalkan gangguan organ intim.
(Baca juga : Ini Loh 7 Makanan yang Bikin Kita Mudah Mengantuk, Coba Cek yang Terakhir Pasti Semua Setuju!)
Posisi bersepeda adalah kuncinya, dengan menjaga postur tetap tegak bisa mencegah pembengkakan.
Selain itu, pilihlah sadel yang tepat jika kita memang ingin bersepeda rutin. Jangan segan berinvestasi untuk celana khusus untuk bersepeda.(*)
(Kahfi Dirga Cahya/Kompas.com)