Mungkin karena belum waktunya Allah titipkan kami seorang anak...
Alhdulillah doaku terjawab 7 september 2016 menjadi haid terakhirku. Waktu itu aku telat 2 hari 9 oktober 2016 aku coba buat tespek dan hasilnya aku positif hamil. Aku merasa sangat bahagia saat itu karena yg dinanti akhirnya Allah kasih buat aku. Waktu tespek suamiku ga ada dirumah dia msh ditegal aku memberi kabar dia via tlpn aja saat itu (hikss kasian bgt yaa)
Selama hamil suamiku semakin sering pulang ke Bekasi menemuiku (Rasanya senang banget), maklum biasanya pulang 2 minggu sekali, tapi ini hampir tiap minggu dia pulang ke Bekasi..
Akhirnya, 9 bulan kehamilan berlalu dimana perutku semakin membesar dan saat saat persalinan sudah semakin dekat. Tidak disangka ternyta persalinanku maju kalau menurut HPL 14 juni 2017 aku akan melahirkan. Namun rencana persalinanku sudah dijadwalkan tgl 2 Juni 2017 karena dokter bilang aku tidak bisa lahir normal, karena ada satu komplikasi apabila aku melahirkan normal.. Sabtu itu 20 Mei 2017 suamiku tdk pulang karena aku yg memintanya minggu depan saja karena sekalian cuti, karena memang rencana persalinanku sudah dijadwalkan tgl 2 juni 2017. Sabtu 20 Mei 2017 selepas aku pulang dines sore jam 11 malem aku keluar air air. Tidak aku hiraukanlah ya karena mmg tdk ada mules. Aku mengira itu bukan air ketuban. Aku lgsung mengabari suami ku saat itu via sms.. Tp mngkin suamiku saat itu sudah tidur jadi dia tidak membacanya (sedihkan saat saat begini ga ada suami ya Allah udh kaya hamil diluar nikah ga punya suami)
21 mei 2017 pagi itu bangun tdr ternyta kasurku sudah basah semua entah air apa ini yg jd pertanyaanku.. (ya maklumlah ya kehamilan pertama walaupun saya bidan tp sya jd dodol kalai ngalamin sendiri). Aku panggil mamahku ke kamar untuk menanyakan hal ini, mamahku bilang ini air ketuban langsung kami panik karna aku bilang sudah keluar dari jam 11 malem.
Saat itu juga aku langsung dibawa ke RS oleh orgtuaku, diperjalanan aku memberi kabar kpd suamiku untuk segera pulang karna aku yakin hari ini juga aku akan di operasi Secar. (lagi lagi ga ada suaminya)
Sesampainya di RS, aku lgsung di periksa, Dokter bilang ini harus segera di operasi dan siapkan NICU...
Perasaan campur aduk saat dokter bilang siapakan NICU aku takut bayi aku kenapa-napa (Ya Allah aku pasrah tolong selamatkan kami berdua )
Ditambah liat Mamahku yg dari awal udah nangiss terus mendampingi aku. (mana ini suamiku aku berharap dia cepat sampai sebelum aku di operasi, dia tak kunjung datang sampai akhirnya aku harus dibawa ke ruang operasi).
Dimeja operasi campur aduk rasanya aku takutt membayangkan perutku harus dibelek...
Ga lama aku mendengar suara tangisan bayi perempuan, alhmdulillah ya Allah anakku telah lahir...
Bayi lahirpun suamiku tak kunjung datang juga sampai akhirnya Ayah aku yg mengadzankan anakku ( mungkin memang sudah Allah takdirkan anakku ga boleh kenal Bapaknya dari awal, sabar ya nak)