NOVA.id – Sudah sewajarnya kita memiliki rasa sayang terhadap si Kecil.
Namun, jangan berlebihan karena justru membuat kita menjadi orangtua yang overprotective.
Padahal, si Kecil juga perlu diberi kepercayaan dan diberi kesempatan untuk menjalani apa yang mereka mau.
Pola asuh appeasers adalah pola asuh dari orangtua yang sangat khawatir pada si Kecil melalui sikap yang terlalu melindungi dan perhatian yang berlebihan (overprotective).
Mengenai pola asuh yang bisa kita terapkan pada si Kecil agar berkembang positif dan potensial, Mam dan Dad bisa bergabung dengan Parenting Club.
Perlindungan Mam kepada buah hatinya yang berlebihan ini dalam bentuk berupa kekhawatiran yang luar biasa, sikap terlalu menyayangi, dan pemanjaan yang berlebihan.
Umumnya para orangtua, terutama seorang ibu wajar saja merasa khawatir pada anaknya.
Namun jika terlalu berlebihan tentunya akan menghambat perkembangan.
Dalam hal ini, Mam tidak membolehkan si Kecil berbuat kesalahan, mengambil keputusan atau menghadapi tantangan sendiri.
(Baca juga : Mam dan Pengasuh Beda Cara Asuh? Ini Bahayanya)
Bahkan, seringkali Mam ikut campur dalam memilihkan teman untuk anak-anaknya.
Penyebab mengapa Mam menjadi overprotective pada anaknya, antara lain karena kita memiliki kekhawatiran dan rasa sayang yang berlebihan, adanya rasa takut bersalah kalau tidak memerhatikan anak, dan adanya trauma masa lalu yang pernah dirasakan.
Misalnya, pernah kehilangan salah satu anak.
Biasanya perlindungan yang terlalu berlebihan ini diterima oleh anak semata wayang (tunggal), anak laki-laki atau perempuan satu-satunya, namun tidak menutup kemungkinan dapat juga diterima oleh anak lainnya.
(Baca juga : Stop, Jangan Percaya Lagi dengan 5 Mitos Seputar Vaksin Ini)
Contoh dari pola asuh appeasers/overprotective, mulai dari adanya pembatasan-pembatasan aktivitas si Kecil oleh Mam dan Dad.
Misalnya, melarang si Kecil bermain keluar rumah bersama dengan teman-temannya bila tidak didampingi oleh ibu atau pengasuh, karena takut si Kecil melakukan hal-hal yang tidak benar.
Si Kecil tidak boleh pergi keluar rumah kalau tidak diantar dan ditunggu sopir, karena takut mengalami kecelakaan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
(Baca juga : Bahaya! Ini Penyebab Tumbuh Uban di Usia Muda, Bukan Karena Stres loh!)
Selain itu, Mam memberikan pakaian dan perlindungan yang berlebihan bila si Kecil melakukan aktivitas di luar rumah karena takut tempat yang dikunjunginya kotor atau mengandung kuman.
Kemudian, tidak boleh mengikuti kegiatan organisasi atau ekskul di sekolah karena takut nanti si Kecil akan kelelahan dan sakit.
Ciri-ciri Pola Asuh Appeasers/Overprotective
Orangtua yang menerapkan pola asuh appeasers/overprotective memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Selalu mengkhawatirkan keadaan si Kecil
- Selalu menginginkan si Kecil berada dalam pantauan Mam dan Dad
- Selalu menuntut kesempurnaan si Kecil
- Tidak pernah memberikan kepercayaan kepada si Kecil
- Tidak pernah mau melepaskan si Kecil sendirian
(Baca juga : Waspada, Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Bakal Keluarkan 6 Sinyal Ini)
Dampak Pola Asuh Appeasers /Overprotective Bagi si Kecil
Pola asuh appeasers/overprotective atau terlalu melindungi si Kecil secara berlebihan yang dilakukan secara terus menerus dalam pengasuhan akan berdampak negatif, antara lain:
- si Kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang mandiri dan mudah menyerah.
- Si Kecil tidak mendapat kesempatan untuk belajar dan menghadapi kesulitan sehingga ia akan sulit “move on” ketika ia mengalami kegagalan.
- Si Kecil tidak berani melakukan apapun, kecuali jika mendapat izin dari orangtuanya.
- Si Kecil akan cenderung melakukan aktivitas secara sembunyi-sembunyi, di luar pengetahuan orangtua.
- Si Kecil menjadi sangat pasif dan kurang percaya diri.
- Si Kecil akan selalu merasa ketakutan yang berlebihan bila jauh dari lingkungan rumah.
- Si Kecil cenderung mengabaikan larangan karena sudah bosan dengan larangan-larangan.
- Si Kecil sulit membangun relasi dan kurang bersosialisasi dengan lingkungan.
- Si Kecil memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap orangtua atau lingkungan sekitarnya dan selalu menuntut perhatian dari orang lain.
- Si Kecil tidak pernah dewasa.
- Si Kecil tidak dapat berkembang dan mencapai potensi yang maksimal dalam perkembangannya. Perlu diingat bahwa si Kecil tidak selamanya dapat hidup bergantung dengan Mam dan Dad.
(Baca juga : Ibu-ibu Wajib Tahu, Benarkah Kuah Sayur Bening Lebih Bernutrisi daripada Sayurannya?)
Positif
Namun demikian, ada hal positif di balik dampak negatif pola asuh appeasers/overprotective, yaitu:
Si Kecil akan mudah diawasi karena ia selalu dalam posisi yang mudah dipantau.
Pada posisi yang mudah dipantau, kondisi si Kecil cenderung dalam keadaan aman dan mudah dilindungi dari pengaruh negatif lingkungan luar.
Dalam bertindak dan bertingkah laku, si Kecil menjadi mudah dikontrol oleh orangtua.
(Baca juga : Ingin Punya Kulit Cerah dan Sehat? Konsumsi 7 Buah Ini Saja, Hasilnya Menakjubkan)
Mam masih ingin tahu lebih dalam seputar pola asuh terhadap si Kecil?
Yuk membaca e-book yang bisa didapatkan di Parenting Club, di situ Mam dan Dad bisa melakukan registrasi dan mendapatkan banyak informasi tambahan seputar dunia si Kecil dan bagaimana cara mengembangkan potensinya.
Selain itu, Mam dan Dad juga berkesempatan mendapatkan voucher belanja senilai Rp 50.000 secara langsung, loh!
Jadi, tunggu apalagi. Mari bergabung bersama Parenting Club!(*)
Hilman Hilmansyah/Tabloid NOVA