Novi Linlin, Sukses Lewat Make Up Tepat dan Cermat (1)

By nova.id, Minggu, 4 April 2010 | 17:21 WIB
Novi Linlin Sukses Lewat Make Up Tepat dan Cermat 1 (nova.id)

Novi Linlin Sukses Lewat Make Up Tepat dan Cermat 1 (nova.id)
Novi Linlin Sukses Lewat Make Up Tepat dan Cermat 1 (nova.id)
Novi Linlin Sukses Lewat Make Up Tepat dan Cermat 1 (nova.id)

"Berpose sejenak bersama Martha Tilaar (Foto:Repro, Fadoli Barbathully/Nova) "

Bagaimana cerita awalnya Anda bisa menekuni dunia make up dan hairstyling?

Awalnya saya ingin menjalankan sebuah usaha yang bisa dilakukan di rumah sambil menjaga anak-anak. Soalnya, saya senang membuat aplikasi busana. Tahun 2006 saya kemudian membuka usaha jahit baju pengantin. Ternyata, tanggapan masyarakat sangat baik. Dari mulut ke mulut, orang mulai mengenai usaha yang saya namakan Kana Bridal.

Sampai suatu saat banyak pelanggan yang memberikan ide agar saya bisa menyediakan jasa hairstyling dan make up. Setahun kemudian, saya memberanikan diri mengikuti kursus make up dan hairstyling di Puspita Martha, Jakarta. Enam bulan kursus, saya nekat memperluas usaha bridal dengan menambahkan salon.

Sejak itu pula, Anda sering mengikuti banyak lomba?

Iya. Dari teman-teman, saya mendapat info, Juni 2009 akan diadakan lomba make up dan hairstyling berskala Internasional di Hongkong. Berbeda dengan teman-teman yang sudah sering mengikuti berbagai lomba dan sudah mendapat sponsor, saya sempat merasa ragu untuk mengikuti lomba itu. Suami saya, Suarto Wijaya, juga sempat berkali-kali mempertanyakan keinginan saya untuk ikut lomba. Sepertinya dia juga ragu, karena saya masih baru terjun ke dunia make up dan hairstyling.

Lalu apa yang Anda lakukan?

Oleh karena melihat keinginan saya yang sangat kuat untuk mengikuti lomba itu, suami akhirnya mengizinkan, dengan syarat saya harus mengikuti lomba Nasional terlebih dahulu. Kalau memang nanti juara, meski tidak juara satu, baru bisa berangkat. Saya pun langsung bersemangat mengikuti perlombaan yang diadakan Kosmetik Wardah, dan ternyata saya dapat juara 3.

Di skala Internasional, apa persiapan yang Anda lakukan?

Sebenarnya persiapan yang saya lakukan hanya sedikit, kok. Kalau yang lain sudah jauh-jauh hari melakukan latihan, saya hanya latihan dua kali selama dua hari terakhir menjelang keberangkatan ke Hongkong. Sampai di sana, saya hanya pasrah saja, meski memang harus bersaing dengan orang-orang dari berbagai negara.