Sebuah pepatah lama yang mengatakan, "anak-anak sebaiknya melihat dan bukan mendengar" mungkin diciptakan oleh orang yang tak memiliki anak. Ajaklah anak-anak sesekali dalam kegiatan orang dewasa, terutama jika tak ada anak-anak lain ikut serta. Ketika anak hanya berada di antara orang dewasa, mereka akan kerap membuat masalah sebagai upaya mencari perhatian Anda. Bahkan anak yang selama ini berperilaku baik sekalipun.
Cobalah memperkenalkan dan menyertakan kehadiran sang anak, ini akan mengajarkan keterampilan sosial pada anak. Tetaplah terkoneksi dan pertimbangkan situasi anak yang dapat memperlihatkan perilaku kurang menyenangkan. Selama aktivitas Anda bersama orang dewasa lain, upayakan tetap dekat dengan anak paling kecil Anda. Jangan lupa tetap lakukan kontak mata dan berbicara padanya. Bantulah anak merasa menjadi bagian dari aktivitas sehingga dapat mengusir kebosanan dan keinginan membuat masalah.
6. Jangan Paksakan Sopan Santun
Bahasa adalah kemampuan yang sebaiknya mengalir, bukan dipaksakan. Boleh saja sesekali Anda meminta anak mengatakan "minta tolong" atau "terima kasih". Selalu mengulang (secara kaku) meminta anak mengatakan "kata ajaib" sebagai syarat memberikan sesuatu, akan membuat anak merasa bosan dengan kata-kata sopan sebelum mereka memahaminya. Jika Anda ingin meminta anak mengatakan "minta tolong", sebaiknya sekedar katakan saja dengan cara yang baik. Dan pastikan mereka mendengar kalimat yang Anda utarakan. Kebiasaan ini akan lebih cepat ditangkap jika Anda memberikan permintaan dengan kalimat-kalimat yang enak didengar sembari senyum terkembang di wajah orangtua.
7. Koreksi Secara Sopan
Ketika anak membuat sebuah kebodohan atau kesalahan, jaga intonasi dan suara tetap terkontrol. Tetap upayakan kontak mata dan letakkan tangan di bahunya sembari menasihati. Gestur ini merefleksikan jika orangtua mengoreksi anak karena kepeduliannya. Dan, bukan karena marah.
Kesopanan yang diperlihatkan pada anak akan menunjukkan betapa berharganya anak di mata orangtua. Dan, orangtua ingin anak belajar dari kesalahannya serta selalu mendengarkan nasihat orangtua. Kelak, anak juga akan menjadi orang dewasa yang dapat menghormati dan menghargai orang lain.
Jadi, pernahkah Anda perhatikan mengapa anak-anak bisa menjadi anak yang sopan? Alasannya, karena mereka dibesarkan di lingkungan yang memberikan mereka kesopanan.
Yuk Ibu, mulai ajarkan kesopanan pada anak-anak dari sekarang!
Laili/ dari berbagai sumber