Penderita Disfungsi Ereksi Umumnya Gengsi untuk Konsultasi

By nova.id, Sabtu, 25 Mei 2013 | 20:33 WIB
Penderita Disfungsi Ereksi Umumnya Gengsi untuk Konsultasi (nova.id)

Penderita Disfungsi Ereksi Umumnya Gengsi untuk Konsultasi (nova.id)

"Ilustrasi "

Masalah DE bisa dibilang seperti fenomena gunung es. Jumlahnya diperkirakan lebih besar daripada yang terdiagnosa. Anjuran melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pasien yang dicurigai mengalami DE akan sangat membantu penegakan yang lebih cepat dan melaksanakan terapi yang tepat.

"Sayangnya, masih banyak penderita DE enggan membicarakan serta mengkonsultasikan masalah ini kepada dokter," kata Ka. Dep. Urologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U, saat Seminar Media tentang "Disfungsi Ereksi", Rabu (22/5) lalu di Jakarta. 

Beberapa alasan yang dikemukakan pasien antara lain gengsi, menganggap hal tersebut tabu dibicarakan, seringkali pasangan tidak mengeluhkan karena dianggap wajar sejalan dengan usia lanjut, dan sebagainya. 

"Rendahnya pengetahuan masyarakat juga menjadi salah satu penyebab kurangnya minat untuk mengkonsultasikan gangguan ini. Sebagian masyarakat bahkan lebih suka membicarakannya di luar bidang medis," lanjut Rasyid. 

Faktor risiko dan penyebab DE yang merupakan hal penting sering terabaikan dalam pemeriksaan gangguan ini. Padahal, dengan mengetahui terlebih dahulu penyebab/faktor risiko DE dengan benar, terapi yang tepat dapat diberikan. 

Hasto