Riri Purbasari Dewi, dari Catwalk ke Pengadilan

By nova.id, Sabtu, 28 November 2009 | 19:27 WIB
Riri Purbasari Dewi dari Catwalk ke Pengadilan (nova.id)

Riri Purbasari Dewi dari Catwalk ke Pengadilan (nova.id)
Riri Purbasari Dewi dari Catwalk ke Pengadilan (nova.id)
Riri Purbasari Dewi dari Catwalk ke Pengadilan (nova.id)

"Rivaldo, salah satu klien selebriti Riri (Dok. Pri) "

Saat ini Anda memimpin Law Ladies Associaties. Kenapa namanya Law Ladies?

Law Ladies itu law firm yang didirikan mendiang ibu saya, Hj. Mar'at Hindasih Syafarudin, SH. Beliau mantan hakim di PN Istimewa (Jakarta Pusat). Tahun 60-an ibu mengundurkan diri karena ikut ayah, Drs.H.Mohammad Syafarudin, yang pindah ke Padang. Ayah seorang direktur sebuah bank. Ketika ayah pensiun dan kembali ke Jakarta, ibu mendirikan Law Ladies bersama dua temannya sesama perempuan. Ibu tipe perempuan tak bisa diam.

Saya mengagumi keberanian ibu dalam setiap kasus yang ia tangani. Tak gentar oleh ancaman atau teror. Sepanjang fakta hukumnya kuat, ibu tidak akan mundur. Karena pemberani, dia dapat julukan "Macam Betina". Tahun 2006 ibu meninggal. Saat itu ibu tengah menangani kasusnya artis sinetron Revaldo. Orang mengira ibu saya omanya Revaldo.

Lalu?

Saya meneruskan Law Ladies. Tahun 1984 saya sudah mengantongi izin atvokat. Di kantor ini saya meneruskan visi yang sudah dirintis ibu saya. Cuma namanya ditambah saja, jadi Law Ladies and Associaties. Sebab partner kerja saya suami sendiri, Erick Antariksa. Dulu dia kerja di advertising dan entertainment. Setelah melihat kerjaan saya, dia kuliah lagi. Kini kami menekuni bidang yang sama. Saya juga meneruskan obsesi ibu dengan mendirikan LSM AKAR.

Apa itu?

Ini sebuah LSM yang mengadvokasi anak dan remaja miskin yang terlibat masalah hukum. AKAR sekarang memiliki 26 anak asuh. Mereka kami sekolahkan dengan dana yang saya ambilkan dari keuangan Law Ladies Associaties. Tidak ada dana dari luar. Tapi bila klien saya mau menyumbang, boleh saja.