Melahirkan Normal atau Caesar?

By nova.id, Jumat, 27 Maret 2009 | 02:21 WIB
Melahirkan Normal atau Caesar (nova.id)

Semakin banyak saja wanita hamil di kota besar dewasa ini cenderung meminta proses kelahiran secara Caesar. Alasannya, agar proses kelahiran lebih cepat dan tidak merasakan sakit. Benarkah?

Untuk mengetahui lebih banyak dampak baik dan buruk kelahiran normal dan caesar, berikut penjelasan Dr. Judi Januadi Endjun, Sp. OG dari RSPAD Gatot Subroto.

Apa beda kelahiran normal dan Caesar? Kelahiran Caesar merupakan proses kelahiran yang bukan dari jalannya, yaitu dengan cara menyayat bagian bawah perut hingga rahim. Sementara, Tuhan sudah memberi jalan untuk melahirkan dari rahim, melalui mulut rahim dan vagina. Segala sesuatu yang normal pasti lebih baik.

Faktor apa yang menyebabkan bayi harus lahir secara Caesar? Karena faktor ibunya, termasuk penyakit yang dideritanya, faktor jalan lahir yang terganggu (terdapat tumor atau panggul sempit), dan faktor bayinya, apakah melintang atau terlalu besar (makrosemia).

Bolehkah wanita yang tak punya masalah dengan kehamilannya memilih kelahiran Caesar? Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan kondisinya sangat baik, dokter akan menyarankan persalinan normal. Pasien dan suaminyalah yang memutuskan.

Apa saja dampak melahirkan secara Caesar? Pemulihan dari operasi Caesar memerlukan waktu yang lebih lama dari melahirkan secara normal. Bisa juga mengalami pendarahan dan infeksi akibat luka sayatan.

Jika anak pertama lahir secara Caesar, apakah anak kedua dan selanjutnya juga harus di-Caesar? Jika penyebab Caesar tak menetap (misalnya karena panggul sempit), jarak hamil lebih dari setahun dan tak terdapat gangguan atau masalah pada ibu dan janinnya juga bekas operasinya, ia bisa merencanakan kelahiran normal.