Hamil merupakan sebuah pengalaman yang sangat mengesankan bagi setiap wanita. Mereka akan merasakan aneka perubahan yang terjadi dalam dirinya. Nah, pertanyaan apa saja yang biasa mereka lontarkan saat bertemu bidan atau dokter? Berikut penjelasan dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG.
Apakah kehamilan saya sehat? Pertanyaan semacam ini biasanya muncul dari calon ibu yang menikah di atas usia 40 tahun yang dikenal rawan untuk hamil dan oleh pasangan yang berasal dari keluarga dengan penyakit-penyakit seperti thalasemia, infeksi TORCH (toksoplamosis, rubella, chlamidia, dan herpes, Red.), dan diabetes mellitus.
Apakah anak saya bakal jadi anak cerdas? Pertanyaan ini sulit. Paling-paling dokter hanya menganjurkan ibu hamil menghindari hal-hal yang dapat menganggu perkembangan otak janin dan lakukan perangsangan perkembangan janin dengan musik, diajak berbincang-bincang, dan diberi DHA (Docosahexaenoic Acid).
Bisakah memilih jenis kelamin? Bisa, yaitu dengan cara menghitung masa subur calon ibu. Kalau hubungan intim dilakukan berdekatan dengan masa subur, kemungkinan besar akan mendapat anak lelaki. Begitu sebaliknya, meski perhitungan ini sering kali meleset. Cara lain melalui inseminasi, yaitu memisahkan sperma yang membawa bibit lelaki dan bibit perempuan dengan cara sentrifugasi.
Apa saja yang harus dipantang? Mengonsumsi obat-obatan dan hindari minuman yang mengandung soda, dan makanan pedas.
Masih bolehkah berhubungan intim? Pada trimester pertama, saat kehamilan masih lemah, lebih baik jangan dulu. Hubungan intim akan lebih aman bila sudah memasuki trimester kedua dengan posisi tertentu dan lebih hati-hati.
Kenapa sering buang air kecil? Keluhan ini biasanya muncul saat memasuki trimester ketiga. Saat itu kepala janin sudah mulai menekan pinggul dan mendesak kandung kemih.