Kerusakan Gigi Pada Balita

By nova.id, Senin, 22 Maret 2010 | 17:18 WIB
Kerusakan Gigi Pada Balita (nova.id)

Gigi yang bersih dan sehat sangat sedap dipandang. Bagaimana caranya agar si kecil memilikinya?

"Ma, sakit, Ma. Sakit!" rengek si kecil sambil memegangi mulutnya. Sepanjang hari itu, ia pun enggan makan dan minum, sehingga menjadi sangat rewel.

Pemandangan seperti itu tentu tak ingin Anda alami. Melihat si kecil sakit gigi, alamak! Kasihan sekali. Buat kita yang sudah dewasa saja sakit gigi itu menyebalkan. Apalagi si kecil.

Menghindari si kecil sakit gigi sebetulnya gampang-gampang susah. Tentu kita tak bisa menyerahkannya pada si kecil. Karena semua itu masih menjadi urusan/tanggung jawab orang tua.

"Pengalaman dan pengamatan dalam praktek menunjukan, banyak ibu yang belum mengetahui seluk beluk tumbuh kembang gigi anak-anaknya, khususnya dalam usia balita, di mana praktis semua gigi anaknya masih berupa gigi susu," papar drg. Haryanto A.G., Sp.Pros, Konsulen Kesehatan Gigi.

Tak jarang pula orang tua yang menganggap sepele masalah tersebut, karena gigi susu akan digantikan oleh gigi tetap. Sehingga tak perlu dirawat."Wah, tentu saja itu salah!" tukas dokter yang praktek di RS Graha Medika, Jakarta Barat ini.

PERTUMBUHAN GIGI SUSU

Proses tumbuh kembang gigi sebetulnya sudah berlangsung sejak masih dalam kandungan ibu. Benih gigi susu ini dibentuk kurang lebih 10 minggu kehamilan calon ibu. Tak heran, kesehatan umum seorang ibu hamil turut pula mempengaruhi perkembangan gigi-gigi si kecil.

Biasanya gigi susu pertama akan erupsi/muncul ke permukaan mulut ketika si anak berumur 5-6 bulan. Dan terus melengkapi hingga berjumlah 20 sampai usia 3 tahun.

Secara berangsur-angsur pula, gigi-gigi susu ini akan tanggal mulai usia 5-6 tahun dan berakhir sampai usia 12-13 tahun. Dalam dunia kedokteran, periode ini disebut periode geligi bercampur.

Kendati fungsinya akan digantikan, tak berarti orang tua boleh mengabaikan kesehatan gigi susu. Sebaiknya, bila gigi susu sudah muncul ke permukaan, maka pemeliharaan kesehatan dan kebersihan mulut, serta jenis makanan dan minuman yang diberikan akan sangat berperan terhadap kesehatan gigi dan mulut. Termasuk juga cara pemberian makanan dan minuman tersebut.

Karena itu, terang drg. Haryanto, "Menyikat gigi secara teratur dua kali sehari setelah sarapan pagi dan makan malam sangat bermanfaat untuk mencegah kerusakan gigi."