Istilah "pembohong patologis" sering digunakan secara longgar, terutama ketika mengkritik seseorang yang kita sukai atau menyerang tokoh publik. Orang yang benar-benar memiliki sindrom pembohong patologis mungkin digambarkan sebagai sosiopat, yang bertindak dengan cara menipu dan manipulatif, tanpa memperhatikan hak-hak dan perasaan orang lain.
Identifikasi
Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki kecenderungan sindrom pembohong patologis, ada beberapa hal yang bisa Anda identifikasikan. Yaitu:
- Pembohong patologis akan mengubah cerita mereka sepanjang waktu ketika ditanya tentang rincian tertentu.
- Kadang kebohongan mereka bisa bertentangan dengan hal-hal yang mereka katakan sebelumnya. Bisa jadi karena lupa.
- Terbiasa berbohong untuk hal kecil. Kebohongan kecil ini bisa berubah menjadi sangat besar.
- Suka membesar-besarkan sesuatu.
- Mereka tidak peduli jika ada yang terluka dengan kebohongan mereka. Mereka bahkan tidak memikirkannya, karena mereka hidup di dunia mereka sendiri.
- Karena merasa tidak aman dan nyaman, mereka akan bertindak membela diri ketika ditantang atau mereka terus berbohong untuk mendapatkan simpati.
- Berbohong ketika itu bahkan tidak diperlukan.
Ada banyak alasan orang menjadi pembohong patologis. Mereka mungkin memiliki harga diri yang rendah dan merasa mereka harus membuktikan bahwa mereka lebih baik daripada orang lain. Mereka mungkin tertekan tentang kurangnya prestasi dalam hidup. Atau mereka bisa berbatasan mentalitas kriminal, berbohong hanya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.