# 1. Mengisolasi Diri dari Keluarga.
Perhatikan ketika anak terlampau banyak menghabiskan waktunya diluar rumah atau kerapkali mengunci diri di kamarnya. Ini adalah pertanda anak sedang bermasalah. Begitupula ketika anak menarik diri dari Anda dan pasangan. Sudah menjadi tanggung jawab setiap orang tua untuk mengidentifikasi perubahan ini.
# 2. Pergeseran Ekstrim Suasana Hati.
Perhatikan apakah anak remaja Anda yang ramah tiba-tiba menjadi pendiam, atau anak yang tadinya cerewet kemudian lebih acuh, dan sebagainya. Jangan hanya berdiam dan membiarkan perubahan ini tanpa penjelasan. Perubahan suasana hati yang ekstrim, dapat merupakan hasil perubahan hormonal, neurologis atau sosial. Dapat saja ini pertanda anak memiliki pergaulan dengan lingkungan yang salah, namun intinya "jangan biarkan hal itu berlalu begitu saja". Seiring bertambahnya waktu mereka tumbuh, mereka menjadi lebih kuat, mereka menjadi lebih pemberontak, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya..
# 3. Anak Menyalahgunakan Obat dan Alkohol.
Beberapa remaja dapat saja bereksperimen dengan obat atau alkohol tanpa sepengetahuan orang tua. Jika beruntung, Anda dapat menemukan bukti-bukti pemberontakannya di kamar atau tas sekolah. Jangan langsung memarahi anak. Sebaiknya konsultasikan dengan psikolog maupun klinik anti narkoba.
# 4. Riwayat Keluarga Menyalahgunakan Narkoba.
Beberapa fakta menunjukkan ada insiden yang lebih tinggi pada remaja untuk menyalahgunakan narkoba jika dalam keluarga terdapat sejarah ini. Bisa jadi itu disebabkan karena model yang didapatnya saja. Selebihnya tak berkaitan langsung dengan genetik.
# 5. Kerap Berbuat Onar.
Jangan biarkan anak membolos sekolah, melakukan vandalisme, mencuri kecil-kecilan karena ini berkaitan dengan masa depan remaja Anda.
Ketika remaja mulai tak peduli dengan masalah yang disebabkannya, tanpa peduli konsekuensi dari perbuatannya. Hati-hati. Ini benar-benar pertanda buruk. Anak-anak yang tak memiliki kemampuan menghubungkan pilihan tindakan dan konsekuensi merupakan salah satu tanda kegagalan nilai sosial anak.