Kisah Seorang Ibu yang Rela Babak Belur Dianiaya Anak Kandungnya (1)

By nova.id, Selasa, 3 Maret 2015 | 14:00 WIB
Kisah Seorang Ibu yang Rela Babak Belur Dianiaya Anak Kandungnya 1 (nova.id)

Tabloidnova.com - "Saya babak belur oleh anak-anak saya sendiri, dianiaya sebanyak 30 kali dalam sehari. Bahkan salah satu anak saya ada yang pernah menusuk saya..." ujar wanita bernama Pauline Bubb (47).

Pauline mengaku, selama ini ia hidup dalam ketakutan pada anak-anak kandungnya sendiri. Akibatnya, ia harus menutupi memar-memar di tubuhnya dan berbohong ketika orang lain bertanya, siapa yang menyebabkan dirinya babak belur.

Tak seperti kebanyakan orangtua lain yang tak sabar ingin cepat pulang ke rumah untuk memeluk anak-anak yang menyambut di pintu depan, justru ketakutanlah yang Pauline rasakan saat ia berada di rumah.

Dalam sebuah program acara di Channel 5, Pauline mengakui, sang ibu dianiaya anak kandung sendiri hingga 30 kali sehari, sampai tubuhnya memar-memar. Kejadian itu terjadi di rumahnya di kawasan Southampton, Inggris.

Pauline mengungkapkan, sang anak Shappire (9) dan kakaknya Spencer (11) tak ubahnya anak-anak setan yang akan bersekongkol menyakiti dirinya. Namun sebagai single parent, Pauline mengaku malu untuk memberitahu orang lain perihal 'kelainan' yang diderita anak-anaknya.

Selain malu mengatakan perihal perilaku anak-anaknya, kata Pauline, ia juga kasihan karena ketiga anak-anaknya yang masih kecil itu tak punya siapa-siapa lagi selain dirinya sebagai ibu kandung.

Namun tampaknya, Pauline sudah merasa kehabisan akal dan sangat menderita. Ia akhirnya bersedia tampil dalam program acara yang ditayangkan Channel 5 untuk mendapatkan bantuan yang sangat ia butuhkan demi menyelamatkan keluarganya.

Kepada Mirror, Pauline pun bercerita, di dalam rumah ia seringkali harus berlari tunggang langgang ke dalam kamar atau kamar mandi dan mengunci pintu dari dalam hanya untuk menghindari amukan anak-anaknya.

Di dalam kamar atau kamar mandi, ia akan meringkuk dengan tubuh gemetar sambil menunggu anak-anaknya tenang. "Setiap kali jam pulang sekolah tiba, tubuh saya akan gemetar membayangkan apa yang akan anak-anak lakukan kepada saya sepulang dari sekolah," ujar Pauline.

"Sapphire adalah anak yang paling 'kejam' karena bisa menyakiti saya sebanyak 30 kali dalam sehari. Dia paling sering memukuli kaki saya sampai memar. Dia memulai perangainya yang sulit dikendalikan sejak dua tahun lalu," kata Pauline.

Putrinya itu, kata Pauline, akan bertanya kepadanya, "Dapatkah saya memiliki sebungkus keripik?" Lalu kemudian akan dilanjutkan dengan berkata, "Ayo, kau bilang 'Ya, Sapphire'!".

Pauline harus menuruti apa kata putrinya itu. "Saya tidak bisa mengatakannya dengan terlalu cepat atau lambat, saya harus berdiri diam dan tak boleh bergerak. Bahkan saya pun tak bisa berkedip."