Jika diperhatikan, makin banyak komunitas yang bermunculan dengan para anggota wanita. Bukti pentingnya eksistensi di kalangan wanita manapun. Tua-muda, menikah-belum menikah hingga Ibu bekerja maupun Ibu rumah tangga.
Kendati banyak peluang yang ditawarkan oleh komunitas para Ibu, tetap perlu berhati-hati. "Jangan asal ngerumpi di komunitas," tegas Roslina Verauli, Mpsi., psikolog yang juga pengajar di Universitas Tarumanegara. Berikut beberapa kiat agar bisa meraih banyak manfaat berkomunitas dari Vera.
1. Waktu adalah Komoditas Penting
Salah satu hal yang perlu diperhitungkan ketika berkomunitas adalah memperhitungkan waktu. Anda mungkin hanya memiliki waktu tak lebih dari 1 jam untuk bertemu pasangan setiap hari. "Menurut survai, kebanyakan waktu habis untuk bekerja," ungkap Vera. Sayangnya, penghasilan yang didapat tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Justru untuk membeli barang-barang mewah sehingga belanja jadi kebiasaan yang negatif.
Sebaiknya para Ibu mulai memikirkan untuk mengalokasikan waktu untuk keluarga, bekerja, dan komunitas. Prioritaskan waktu tetap untuk keluarga karena ke sanalah semua manfaat komunitas yang ingin dituju.
2. Informasi Adalah Kunci
Mungkin Anda termasuk wanita yang kerap cemas ketinggalan informasi. Kemudian Anda juga menjadi pecandu gonta ganti gadget dan ikut berbagai komunitas agar tak ketinggalan informasi. Sayangnya, terkadang ini juga memiliki sisi negatif dimana hidup didominasi oleh gadget dan social network. "Kita memang butuh informasi yang akurat. Kita juga butuh mencari jati diri, salah satunya lewat komunitas. Sayangnya, belum tentu semua teman sesuai untuk kita," ungkap Vera mengingatkan.
Lewat komunitas memang dapat memenuhi kebutuhan dengan cepat. Namun tekankan bahwa diri Anda yang terpenting. Dengan memanfaatkan sesuai kebutuhan diri, komunitas akan memberi informasi yang bermanfaat bagi perkembangan. "Lewat komunitas Anda juga dapat semakin paham dengan diri sendiri, menjadi lebih pencaya diri," jelas Vera sembari menekankan untuk tetap memelihara aura positif ketika mendekati orang lain.
3. Ciptakan Iklim Positif
Menjadi anggota komunitas secara aktif, memang tidak menampik akan banyak hal yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Ikut komunitas juga membuat Anda mudah berteman, dan memiliki senjata social networking untuk bersaing.
Miliki keahlian mendengar, dan menciptakan iklim positif, dengan menguasai seni bicara dengan hangat. "Keahlian mendengar dalam falsafah Cina berkaitan dengan telinga, mata dan hati," ungkap Vera. Menurutnya, seni berbicara hangat memang harus dilakukan dengan melibatkan semua indera ini. "Mata untuk memberi perhatian saat berbicara, telinga untuk mendengar lawan bicara dan hati untuk berempati," ujarnya lagi. Dengan menguasai ketiga kunci mendengar ini, akan menjadi kunci mencapai pembicaraan hangat yang akan membuat Anda menggaet banyak teman dalam komunitas.
4. C ukup Membuka Diri
Saat berbicara dan menciptakan iklim positif, upayakan posisi diri yang setara dengan lawan bicara seperti rekan komunitas. Berikan udara psikologis kepada orang sekitar. Membuka diri saat kesempatan berkomunikasi juga merupakan faktor penting untuk mencapai kedekatan dengan rekan komunitas.
"Tapi membuka diri bukan berarti mengumbar semua hal dalam diri kita. Tetap berlaku setara, sesuai dengan apa yang diutarakan," ujar Vera mengingatkan jika membuka diri secara berlebihan juga menyimpan risiko rusaknya hubungan dengan rekan.
Setelah cukup memiliki posisi dalam berkomunitas, jadikan mereka sebagai social network.
5. Buktikan Kemampuan
Setelah cukup diterima oleh komunitas, bukan berarti misi telah selesai. Anda masih harus menjawab tantagan like able dan promote. Masuk ke komunitas juga berarti tantangan untuk membuktikan Anda dapat memberikan sesuatu bagi orang lain.
Carilah spesialisasi dalam diri yang membuat Anda dihargai. Lalu maksimalkan agar keahlian Anda terlihat. Saat Anda terlibat dan kompeten, ini dapat menjadi peluang Anda meraih banyak informasi dan kesempatan lain.
Laili