Jika Pasangan Tak Mau Dandan

By nova.id, Selasa, 2 Oktober 2012 | 00:58 WIB
Jika Pasangan Tak Mau Dandan (nova.id)

Jika Pasangan Tak Mau Dandan (nova.id)

"Ilustrasi "

Menjelaskan kejadian-kejadian tersebut, menurut psikolog Roslina Verauli, hal itu bukanlah kejadian yang tanpa sebab pendahulu. "Kejadian ini kerap dipicu karena wanita juga suka take the marriage for granted. Ketika sudah menikah, kita menganggap misi sudah selesai. Jadi tidak menemukan hal yang  membuat kehidupan berpasangan tetap kemilau cintanya," ungkapnya.

Padahal semasa awal pacaran dahulu, banyak hal-hal kecil yang diperhatikan demi membahagiakan pasangan. Mulai dari mengenakan pakaian yang terbaik, memastikan tubuh tidak bau badan, menggunakan wewangian, berkali-kali mematut diri depan cermin dan seterusnya. Ibaratnya, membeli buah di pasar tradisional, kalau biasanya pedagang suka memberi bonus lebih, sekarang justru dikurangi. Anda pasti jengah juga, bukan?

Tetap Ada Jalan Keluar

Walaupun pasangan tetap tak mau berubah dan menerima masukan, bukan berarti permasalahan boleh dibiarkan. Lama kelamaan Anda juga akan kehilangan mood dan mempengaruhi keindahan hidup bersama pasangan.

Jangan biarkan berlarut-larut dan upayakan sesuatu. Mungkin bukan kebawelan Anda jalan keluarnya. Akan tetapi masih ada jalan keluar lain yang bisa ditempuh dan lebih efektif.

Pilih Cara Tepat Mengingatkan

Ingat saat pacaran dulu, orang kerap memberi bonus satu sama lain secara rutin. Penampilan, pujian, perhatian, dan sebagainya.

Saat menikah, bonus ini seolah ditarik semua. Hasilnya, hal yang biasa dilakukan saat masih pacaran pun seakan menjadi beban.

Masih ada cara! Anda perlu mengingatkan pasangan dengan membangun momen-momen eksklusif dan intimasi. Kedekatan bersama pasangan yang dibina memang bukan jalan keluar secara langsung, akan tetapi berpengaruh bagi Anda dan pasangan.

"Mengingatkan tidak harus dengan cara verbal dan langsung. Tapi bisa dalam bentuk yang lebih indah," ungkap Vera.

Pasangan juga bisa lupa jika dirinya dan kita juga bisa berubah seiring perjalanan waktu. Begitu pula, harapan-harapan dan kebutuhan yang berkembang dari hari ke hari. "Karena itulah orang butuh momen intim," ulang Vera.