Tak Tabu Bicara Uang (2)

By nova.id, Minggu, 9 September 2012 | 22:09 WIB
Tak Tabu Bicara Uang 2 (nova.id)

8 Hal Penting! 

Seiring waktu, sebuah hubungan berkembang dan berubah. Begitu juga dengan uang. Tak sedikit, lho, pasangan yang terus-menerus menyesuaikan rencana keuangan sesuai perubahan yang terjadi. Jika perubahannya positif, mungkin tak jadi masalah. Tapi, bagaimana kalau yang terjadi malah sebaliknya? Nah, agar perubahan apa pun bisa dihadapi tanpa panik, hindari delapan kesalahan mengelola uang yang dapat menimbulkan gonjang-ganjing.

1 Tidak Memberi Informasi 

Jika Anda diberi kepercayaan oleh pasangan untuk mengurus keuangan keluarga, jangan lupa memberikan update kepada pasangan. Entah itu kabar baik atau buruk, Anda wajib menyampaikannya kepada Si Dia. Misalnya, sebulan sekali dan lakukan sembari makan malam bersama di luar. Romantis, kan?

2 Tidak Punya Dana Darurat 

Bagai petir di siang bolong, tiba-tiba suami Anda kehilangan pekerjaan. Siapa pun tentu tak ada yang menginginkan musibah ini terjadi. Jawabannya, sedia payung sebelum hujan. Artinya, jauh-jauh hari, Anda berdua harus sudah menyiapkan dana darurat.

Bagi pasangan yang sudah menikah dan belum memiliki anak, dana darurat biasanya berjumlah 6 kali pengeluaran sebulan. Dan, bagi mereka yang sudah memiliki satu anak, dana darurat minimal 12 kali lipat pengeluaran sebulan.

3 Tidak Punya Dana untuk Anak 

Meskipun Anda berdua belum berencana memiliki anak, Anda tentu tahu bahwa membesarkan buah hati membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, daripada Anda berdua stres setiap kali anak sakit atau anak masuk sekolah, rencanakan dananya. Malah sebaiknya Anda berdua melakukannya sebelum memiliki anak. Pertama, waktu yang dimiliki masih banyak sehingga dana yang dibutuhkan bisa dicicil dalam jumlah yang lebih kecil. Komitmen juga penting mengingat tingginya jumlah dana untuk anak.

4 Antara Anak dan Orangtua 

Masalah ini muncul ketika anak harus membantu orangtua yang sudah lanjut usia sekaligus membiayai keluarganya sendiri. Mereka "terimpit" di tengah-tengah dan tak jarang terengah-engah dengan banyaknya uang yang dibutuhkan. Di sisi lain, Anda juga tidak mungkin mengabaikan orangtua yang telah membesarkan Anda.

Maka, bicarakan hal ini jauh-jauh hari dengan pasangan hingga mencapai kata sepakat. Bagaimana Anda berdua akan mengatur uang atau pilihan yang akan diambil seandainya suatu hari nanti orangtua memang membutuhkan bantuan. Sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau terbebani di masa depan.

5 Tidak Tenang

Rencana keuangan sudah di tangan tapi Anda masih khawatir? Duh, jangan sampai stres, ah! Anda justru harus lebih fleksibel dan santai. Perubahan akan selalu ada dan wajar terjadi, termasuk menyesuaikan kembali target dengan angka yang dimiliki saat ini.

6 Tidak Membekali Anak

Sedari dini, orangtua harus mengajari anak bagaimana mengelola uang dengan bertanggung jawab. Bukan hanya menabung, lho. Anda juga harus mengajarkannya cara memakainya, seperti berbelanja dengan bijak.

7 Menyimpan masalah

Ketika Anda mengalami masalah keuangan pribadi seperti utang kartu kredit, segera bicarakan dengan pasangan. Jangan menyimpannya sendiri karena hanya akan memperburuk masalah dan membuat perasaan tertekan makin menumpuk. Siapa tahu pasangan bisa membantu, kan? Dan, yang terpenting, Anda harus belajar dan jangan mengulangi kesalahan yang sama.

8 Malas belajar

Orang yang sukses mencapai tujuan keuangannya pasti mengerti bagaimana pola penggunaan uangnya, jenis utang yang ia ambil, atau investasi macam apa yang ia pilih untuk mencapai tujuan keuangannya. Nah, cara terbaik untuk mengerti seluk beluk pengaturan keuangan ini adalah dengan mencari ilmu keuangan sebanyak-banyaknya. Caranya beragam yaitu membaca buku, browsing di internet, mengikuti seminar, talk show, atau pelatihan.

 Astrid