Anak dan Seks: Orangtua Harus Jadi Tempat Bertanya (1)

By nova.id, Selasa, 26 Juni 2012 | 01:05 WIB
Anak dan Seks Orangtua Harus Jadi Tempat Bertanya 1 (nova.id)

Konsep Kepemilikan

Saat memberikan pendidikan seks pada anak, orangtua juga harus memahami seks dan seksualitas. Elly Risman, M.Psi dari Yayasan Kita dan Buah Hati memaparkan, seks adalah organ-organ seks dan hal yang menyangkut hubungan antara keduanya. "Sementara seksualitas menyangkut harga diri. Bagaimana seseorang merasakan tentang dirinya, mengutarakan dan berpendapat mengenai dirinya, serta berekspresi," tambahnya. 

Dengan demikian, pendidikan seksualitas perlu dilakukan secara menyeluruh dan dilakukan sejak dini oleh orangtua. Ketidakpahaman atas hal tersebut menyebabkan orangtua abai terhadap pendidikan seksualitas. "Padahal anak kena banjir bandang teknologi yang juga dimanfaatkan oleh pebisnis pornografi. Akibatnya? Anak bisa meniru apa yang mereka lihat," ujar Elly.

Pada umur 2 - 3 tahun, saat anak mengenal konsep kepemilikan, orangtua bisa menanamkan pemahaman bahwa tubuh anak sangat berharga dan ia wajib menjaganya. "Sebagai contoh, bilang pada buah hati jika ada orang yang menyentuh badannya, Si Kecil bisa bilang, 'Ini badanku, tidak boleh sembarangan disentuh'," tukas Elly.

Untuk mencegah kemungkinan anak mengalami pelecehan seksual, ajarkan buah hati agar memberi tahu Anda jika orang lain menyentuhnya. Contoh, "Adek harus lapor Mama kalau ada yang menyentuh tubuh Adek. Jangan takut, Mama dan Papa akan mencari dan menegur orang yang menyentuh tubuh Adek." Jika Anda sudah demikian terbuka, anak akan merasa aman, terlindungi, dan tidak sungkan berbicara terbuka.

Selain itu, mengingat kekerasan seksual biasanya dilakukan dengan menjanjikan hadiah atau memberikan ancaman untuk tidak melapor, anak juga harus diajarkan untuk terbebas dari hadiah dan tidak takut ancaman.

Hasto, Annel / bersambung