KosasihDay Rayakan Pahlawan Komik Indonesia

By nova.id, Minggu, 27 April 2014 | 13:52 WIB
KosasihDay Rayakan Pahlawan Komik Indonesia (nova.id)

TabloidNova.com - Seniman muda dari berbagai kota di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Bali, beberapa waktu lalu menggelar acara KosasihDay. Event ini untuk memperingati hari lahir mendiang RA Kosasih pada 4 April, yang tenar dengan komik-komik wayangnya.

Bergulirnya event ini tak lepas dari gagasan penggiat komik Beng Rahadian. Dalam acara diskusi tentang RA Kosasih, Beng mengatakan. "Saya dan kawan-kawan tidak ingin lupa pada sejarah dan pada orang yang berjasa memperkenalkan komik."

Beng melanjutkan, "Kami ingin punya pahlawannya sendiri, sebelum menyebut nama-nama asing. Ternyata, ketika saya menggulirkan nama Kosasih, yang merespons bukan hanya komikus tapi juga seniman, budayawan, dan mereka yang dulu membaca komik Kosasih," tutur Beng, yang juga mengisahkan persentuhannya dengan cerita wayang.

Ingatan tentang nama Kosasih muncul kembali ketika suatu hari, Beng dan beberapa kawan ingin merayakan hari komik dan animasi. Beng berpendapat, sebaiknya gagasan perayaan ini dipisah, khusus hari komik saja. Nah, untuk menentukan hari komik,

"Sebaiknya kita mencari momen yang monumental. Seperti halnya Hari Musik yang diambil dari hari kelahiran WR Supratman atau hari film yang diambil dari saat pertama kali syuting dilakukan. Kalau hari komik, kita cari sosok yang paling berpengaruh. Mungkin ketokohan Kosasih bisa jadi acuan untuk pengukuhan itu," jelas Beng.

Sebelum sampai ke sana, Beng ingin menunjukkan dulu ketokohan Kosasih dan arti penting keberadaannya dalam peta komik Indonesia. Yaitu lewat event KosasihDay. "Saya ingin melihat respons masyarakat. Jika berhasil, mungkin bisa jadi acuan untuk ke sana. Intinya komikus Indonesia harus punya pahlawannya sendiri, dan itu sudah ada. Bukan hanya karena ketokohan Pak Kosasih, tapi spiritnya itu pantas ditiru."

Di Jakarta, acara KosasihDay diselenggarakan di Galeri Serrum, Rawamangun, dengan pameran Tribute to Kosasih, diskusi, dan launching buku.

Henry Ismono