Waspada Bila Si Kecil Hobi Nonton Jarak Dekat! (2)

By nova.id, Jumat, 4 September 2009 | 17:42 WIB
Waspada Bila Si Kecil Hobi Nonton Jarak Dekat! 2 (nova.id)

Pakai KacamataLantas, apa yang harus dilakukan jika penglihatan mata anak mulai tampak terganggu? "Sebaiknya bawa ke ahlinya, yang paling mudah ke optik dulu. Jika ternyata ada tendensi kelainan refraksi, segera bawa ke dokter mata agar dapat diberikan ukuran lensa yang terbaik. Bahkan sejak usia dini, anak sudah bisa diperiksa dengan metode tertentu, kok," kata Yudisianil.

Pengobatan kelainan refraksi adalah dengan pemberian kacamata, sesuai dengan ukuran yang bisa diadaptasi anak. Kadang-kadang, anak datang dengan ukuran minus 7 - 8. Jika belum bisa menggunakan kacamata seberat itu, biasanya diakukan modifikasi sampai anak mampu menoleransi untuk melakukan penglihatan yang cukup baik.

"Untuk anak-anak, pilihan pengobatan memang tak banyak. Jika sudah agak besar, bisa dengan lasik atau pemakaian contact lens. Yang penting, kita cari yang paling safe." Penanganan kelainan refraksi pada anak memang butuh waktu, tak bisa cepat-cepat. Di samping pemeriksaan, juga dilakukan observasi.

Berbeda dengan orang dewasa yang bisa langsung bicara begitu merasa tidak cocok, pada anak, meski penglihatannya masih buram pun kadang-kadang tidak terus terang.

Seringkali yang tahu justru gurunya di sekolah. Anak selalu terlambat menyalin pelajaran, paling belakang selesai mengerjakan tugas sekolah, atau kemauan belajarnya berkurang.

Seandainya koreksi kacamata terlambat, yang terjadi adalah penurunan kualitas sumber daya manusia. Proses belajar anak akan terganggu, sehingga secara intelektual terjadi penurunan yang sebetulnya tidak perlu terjadi. Prestasi belajar anak pun menurun. "Kalau dibiarkan, mata anak akan jadi mata malas, bahkan juling."Pilah Pilih KacamataUkuran kacamata harus bisa diadaptasi anak. Soal bentuk, sesuaikan dengan selera anak.- Jika anak banyak bergerak, sebaiknya pilih frame yang memiliki nose pad. Selain menjaga agar tidak melorot, nose pad juga berguna untuk mengencangkan kembali frame dan bisa disetel.

- Pilih lensa yang ringan. Biasanya terbuat dari plastik, bukan kaca.

- Awasi penggunaannya. Sebaiknya kacamata dipakai terus selama anak berkegiatan, baik di rumah maupun sekolah, dan dilepas hanya ketika mandi atau tidur. Jangan lupa, ajari anak untuk merawat sendiri kacamatanya.

- Pilih frame yang kuat, karena anak seringkali menaruh kacamata sembarangan. Pada saat meletakkan kacamata, posisi lensa harus berada di bagian atas.

- Monitor apakah anak cocok dengan kacamatanya (ukuran). Ini bisa dilihat dari kegiatannya sehari-hari. Bila kebutuhan anak terhadap kacamata sudah tinggi, biasanya begitu bangun tidur, ia akan langsung mencari kacamata sebelum melakukan aktivitas lain. Jika anak tak pernah mengeluhkan kacamatanya, ini artinya kacamata itu cocok untuknya. Tapi, jika anak jarang memakai kacamatanya dan sering dicopot, barangkali ada hal lain yang masih perlu dikoreksi.

Hasto Prianggoro