1) Akui dan Selesaikan Masalah
Ketika masalah sedang mencuat, jangan dahulukan emosi terutama di hadapan pasangan. "Ketika Anda sedang dalam masalah dan mendapatkan tekanan. Ada yang disebut dengan 'efek menular refelksif' dimana Anda mulai membentak orang sekitar. Kemudian, Anda merasa terisolasi dan sendirian, dan ini tidak baik," ungkap Dr Phil mengingatkan.
Jika Anda sedang dirundung masalah cobalah beralih pada pasangan dan berkata "Sayang, kita sedang mengalami hal buruk, mari kita tangani hal ini bersama-sama".
2) Identifikasi Stres Dalam Hubungan.
Ketika rumah tangga sedang mengalami masalah ekonomi, ingatlah, masalah bukan pada pasangan Anda. Masalah tingkat bunga kredit yang tinggi, tagihan yang tak terkendali ataupun kesalahan strategi keuangan, adalah masalah yang konkrit. Maka, fokuskan penyelesaian secara tepat. Identifikasi masalah adalah salah satu langkah penting yang patut diambil. Lalu, bekerja samalah dengan pasangan untuk menemukan solusi yang terbaik.
3) Akui Ketakutan.
Kadang kala Anda berpikir, masalah ini akan membuat Anda terluka. Akuilah jika masalah ini memang menyakitkan bagi Anda. Pasangan yang tak mampu mengakui kelemahan dan lebih memilih menutupi permasalahan, sebenarnya hanya menutupi ketakutannya sendiri. Tanpa disadari, dirinya menjauh dari pemecahan masalah. Sebaiknya akui ketakutan, dan mulailah berdayakan diri sendiri. Jangan over khawatir pasangan akan menjadi berubah atau mengalami hari-hari buruk. Percayalah pada apa yang Anda miliki sekarang.
4) Miliki Integritas Emosional.
Komunikasi yang efektif dimulai dengan kejujuran. Ketika Anda mengatakan akan mencari pekerjaan dengan sungguh-sungguh, maka lakukan seperti yang Anda katakan. Jadilah orang yang terbuka akan masukan dan kritikan pasangan. Bila perlu, korbankan ego Anda dan akan terlihat hasil yang lebih baik.
5) Mintalah Bantuan.
Ada sebuah penggambaran, jika Anda berada di bawah bukit yang curam dan berusaha menarik sebuah gerobak naik ke puncak. Anda berdua harus bekerja sama agar gerobak dapat naik dan mencapai atas bukit. Jika salah satu menarik ke kiri dan menganggap itu adalah pilihan yang benar tanpa mau membuka diri, maka akan mengeluarkan lebih banyak energi untuk mewujudkan hal tersebut. Begitulah yang terjadi jika Anda merasa tak membutuhkan bantuan pasangan.
Jangan takut untuk mengakui Anda tak mampu mengelola taguhan, atau Anda memiliki masalah dengan keluar-masuk uang. Siapa tahu, pasangan Anda dapat memberikah solusi yang lebih baik ketimbang solusi Anda.
6), Tetapkan Nilai dan Tujuan.
Memiliki komitmen berumah tangga itu ibaratnya menggabungkan dua perusahaan. Anda perlu membuat rencana dan tujuan dengan sebuah pertemuan dewan. Pastikan rencana dan tujuan tersebut dihormati kedua belah pihak.
7) Buat Rencana Aksi
Mimpi memang dapat memotivasi Anda untuk berjuang. Sayangnya kadang Anda hanya memiliki mimpi tanpa rencana yang jelas. Perbedaan dari mimpi dan rencana adalah pada penjadwalan.
Mulailah lakukan koreksi diri dan lihat apakah "Anda telah bergerak maju". Buat semacam jadwal realistis bagi Anda dan pasangan yang menarik Anda berdua.
Laili / dari berbagai sumber