Lelet, Bagaimana Mengatasinya?

By nova.id, Minggu, 6 Mei 2012 | 23:18 WIB
Lelet Bagaimana Mengatasinya (nova.id)

Lambat, lelet, time used poorly adalah sederet istilah untuk menunjukkan ketidakmampuan si kecil menyelesaikan aktivitasnya tepat waktu seperti anak lainnya. Bagaimana mengatasinya?

Cari tahu penyebabnya

Cari tahu penyebabnya

Cari tahu penyebabnya mengapa anak selalu menjadi yang terakhir. Usahakan untuk menemukan sumber permasalahan secara tepat. Kalau terlalu sulit untuk mencarinya secdiri, bisa juga melibatkan ahli, dalam hal ini psikolog anak.

Ajarkan cara menggunakan waktu secara efektif

Ajarkan cara menggunakan waktu secara efektif

Orangtua bisa menyontohkan dan mengajarkan pada anak bagaimana menggunakan waktu secara efektif. Meski di usia ini anak belum mengerti konsep waktu seperti yang sudah disinggung di atas, tapi orangtua bisa menanamkan kebiasaan mengikuti rutinitas dengan batas waktu. Misalnya jadwal aktivitas sehari-hari, kapan waktu makan, mandi, bermain dan sebagainya. Sesekali biarkan anak merasakan akibatnya kalau ada satu aktivitas yang molor dari waktu seharusnya. Misalnya karena makannya lelet, maka waktu nonton tevenya jadi berkurang. Kebiasan seperti ini akan berdampak positif. 

Bangkitkan rasa peduli pada orang lain

Bangkitkan rasa peduli pada orang lain

Bangkitkan sensitifitasnya kalau ada orang-orang yang dirugikan dengan kebiasaan lelet-nya itu. Misalnya teman sekelasnya tidak bisa segera istirahat karena harus menungguinya selesai mewarnai gambarnya dan sebagainya.

Turunkan espektasi

Turunkan espektasi

Orangtua seringkali menaruh harapan terlalu tinggi. Misalnya menargetkan waktu yang sama antara dia dengan anaknya. Anak tentu membutuhkan waktu lebih lama dibanding orang dewasa dalam mengerjakan segala sesuatunya. Kalau orangtua merasa bisa menyelesaikan "pekerjaan" tersebut 5 menit, anak usia ini mungkin butuh waktu 15 menit lebih lama.

Buat menjadi masalah anak

Buat menjadi masalah anak

Beberapa anak tertentu memang harus "dibenturkan" dengan masalah supaya sadar. Misalnya ia jadi ketinggalan piknik sekolah karena keleletannya, atau ia tidak kebagian susu karena tugas gambarnya yang tak kunjung usai. Biasanya konsekuensi seperti ini sangat "membekas" untuk anak usia pra sekolah.

Gunakan permainan

Gunakan permainan

Gunakan permainan yang membutuhkan ketepatan waktu, misalnya bermain peran sebagai pemadam kebakaran saat mengerjakan sesuatu. Katakan padanya kalau ia tidak segera menyelesaikan tugasnya, maka bangunan itu akan habis terlalap api. Atau balapan mobil untuk membantunya menghabiskan makan lebih cepat, dan sebagainya.

Tujuan yang realistis

Tujuan yang realistis

Orangtua harus realistis, tidak perlu anak selalu menyelesaikan tugasnya lebih dulu dibandingkan yang lain. Tetapi pastikan bahwa ia menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tidak melewati waktu yang ditentukan.

Jangan memberi label

Jangan memberi label

Jangan beri anak label "si lelet" atau sering mengatainya lelet, karena hal tersebut bisa dijadikan alasan/excuse untuk mengerjakan segala sesuatunya secara boros waktu. Dalam benaknya, selesai pertama atau terakhir, toh tetap saja dipanggil si lelet, jadi untuk apa harus memenuhi target yang Anda berikan.

Nakita