Merawat gigi anak ternyata gampang-gampang susah. Pengetahuan tentang pertumbuhan gigi bagi orangtua pun tak kalah penting.
Kerapian dan keindahan gigi seseorang tak bisa lepas dari faktor genetik. "Kalau orangtua punya gigi berantakan, umumnya gigi anak juga akan berantakan," jelas Drg. Lita Darmawan dari Klinik Kharinta, Bintaro Jaya, Jakarta. Selain itu, faktor kebiasaan juga sering menjadikan tumbuhnya gigi tak bagus. Misalnya, anak masih nge-dot sampai besar, atau hobi mengisap jempol. "Cuma, sekarang memang banyak cara untuk memperbaiki posisi gigi."
Pertumbuhan gigi sendiri dimulai dengan munculnya gigi susu sejak usia 2 bulan sampai 2 tahun. Jumlah gigi susu biasanya 20 buah, 10 gigi atas dan 10 gigi bawah. Pertumbuhan gigi susu dimulai dengan gigi seri bagian bawah, disusul gigi seri bagian atas. Selanjutnya, tumbuh gigi seri susu ke-2, baru kemudian tumbuh geraham susu di usia usia 8-9 bulan. Gigi susu yang terakhir tumbuh adalah gigi taring susu. "Semua gigi susu ini nantinya akan digantikan oleh gigi dewasa (gigi tetap), yang tumbuh mulai usia 6 12 tahun, meskipun terkadang lebih," kata Lita.
Pertumbuhan gigi tetap biasanya diawali oleh gigi seri, baru kemudian geraham kecil. Jadi, sehabis gigi seri, dilanjutkan geraham kecil bawah, geraham kecil atas, baru kemudian taring. Selain itu, ada pula geraham tetap, yang tidak menggantikan gigi susu, yang mulai muncul di usia sekitar 6 tahun. "Ini yang oleh orang-orang sering disangka sebagai gigi susu, padahal sebetulnya gigi tetap. Akibatnya, di usia 8-9 tahun, geraham tetap ini umumnya sudah rusak. Padahal, kalau sudah rusak, tidak ada gigi yang menggantikan," kata Lita.
Gigi yang tumbuh terakhir adalah gigi taring, biasanya di usia 9-12 tahun. Sering terjadi, rahang sempit, sehingga taring akhirnya tumbuh sebagai gingsul. "Ini karena tidak ada tempat lagi untuk taring tumbuh, ditambah adanya dorongan, akhirnya muncul gingsul," jelas Lita. Orangtua sering menganggap gingsul sebagai sesuatu yang mengganggu, sehingga memutuskan untuk mencabutnya. Padahal, taring ini merupakan sudut estetik wajah seseorang. Kenapa? "Karena taring memiliki akar paling panjang, sehingga kalau dicabut, tulang wajah akan berubah karena kempot, sehingga sering jadi kelihatan lebih tua." Kalau mau diperbaiki, yang dicabut biasanya geraham kecilnya, bukan taringnya.
TAK PUNYA GIGI TETAP Bagaimana jika gigi susu anak sudah rusak sejak kecil? Sebaiknya jangan didiamkan. "Ingat, sumber kuman paling besar adalah di dalam mulut. Nah, kuman ini kemudian beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Jadi, jika gigi anak rusak, misalnya berlubang, bisa jadi anak akan sering sariawan atau sering sakit," lanjut Lita. Yang perlu diketahui, gigi berlubang ternyata bisa memicu timbulnya berbagai penyakit, dari kencing manis sampai jantung. Jadi, jika gigi susu anak rusak atau berlubang, paling tidak, usahakan agar tidak menjadi lebih parah. Kenapa? Karena kalau sampai rusaknya parah dan mengenai saraf, bisa-bisa timbul bengkak di gusi.
Kalau gigi tetap anak tumbuh tepat waktu, maka tindakan yang dilakukan adalah meminimalisir kerusakan gigi susu, toh sebentar lagi gigi tetapnya akan tumbuh. Tapi, kalau gigi tetap anak tumbuh tidak tepat waktu, misalnya baru tumbuh di usia 7 tahun, "Masak kita akan membiarkan anak sakit gigi terus sampai gigi tetapnya muncul? Ini tentu juga akan mempengaruhi aktivitas dan kecerdasan anak. Kalau anak sering sakit gigi dan tak mau makan, tentu ia jadi tak punya tenaga untuk beraktivitas dan berpikir. Anak pun cenderung rewel."
Kehilangan gigi sejak dini juga bisa mengakibatkan gangguan bentuk atau pertumbuhan gigi yang lain. "Kalau gigi susu tanggal lebih dini, maka gigi tetap akan tumbuh tanpa guidance, sehingga bisa tumbuh seenaknya aja," jelas Lita.
Yang juga harus diantisipasi adalah jika gigi tetap anak ternyata tak ada. "Terkadang, ada anak yang memang tidak memiliki gigi tetap. Misalnya, benih geraham tidak ada. Ini tentu akan berakibat fungsi pengunyahannya terganggu. Nah, kalau geraham susunya sudah rusak atau tanggal, berarti tidak ada penggantinya karena benih geraham tetapnya tidak ada." Kalau ini diketahui sejak awal, geraham susu bisa dirawat dan dipertahankan supaya tetap ada. "Jadi nggak masalah sekalipun gigi tetap tidak ada. Pasalnya, gigi susu akan tanggal atau goyah kalau memang hilang akarnya. Sementara akar gigi susu akan dimakan (di-absorpsi) oleh gigi tetap."
Untuk memastikan apakah benih gigi tetap anak ada, satu-satunya jalan adalah dengan foto panoramik. "Ini bisa dilakukan di usia sekitar 5 tahun, di masa transisi dari gigi susu ke gigi tetap."
PENTINGNYA FLUORIDE Fluoride sangat penting untuk memperkuat enamel gigi, sehingga gigi tak gampang rusak. Fluoride bisa diberikan dalam bentuk gel atau pil. "Biasanya dimulai sejak anak berusia setahun atau dua tahun, dan diulang setahun kemudian," jelas Lita. Di usia 2 tahun, biasanya gigi anak masih bagus, sehingga proses fluoridasi bisa maksimal.
Pasta gigi juga mengandung fluoride. "Tapi, biasanya anak nggak terlalu suka pasta gigi yang rasanya pahit. Mereka lebih suka pasta gigi yang memiliki rasa, misalnya rasa stroberi, orange, dan sebagainya. Padahal, kadar fluoride pasta gigi dengan rasa seperti itu biasanya sedikit."