Pagi itu, Aliya mendadak membuat ulah. Ia tidak mau berangkat ke sekolah, sekalipun Sang Ibu sudah membujuknya. Bahkan, ia malah menangis keras-keras ketika Sang Ayah sedikit memaksanya masuk ke mobil jemputan, murid kelas 1 SD itu keukeuh tak mau beranjak dari pintu rumah.
Banyak orangtua memiliki pengalaman serupa dengan orangtua Aliya. Meski aksi mogok ini tidak berlangsung lama, orangtua harus cermat mencari penyebab dan membuat solusi agar anak mau kembali bersekolah. Bisa jadi, penyebabnya hanya hal sepele, tetapi harus diwaspadai juga penyebab lain yang lebih berat, misalnya karena bullying yang dialami anak.
Mogok sekolah bukan niat untuk membolos, atau anak "malas" sekolah. Sering, kan, kita lihat, atau bahkan pernah kita alami dulu, ketika kita merasa sangat malas berangkat ke sekolah, tapi keesokan harinya, rasa malas ini lenyap begitu saja. Dinamakan mogok sekolah ketika anak terus-menerus, dalam rentang waktu tertentu, menghindari atau menolak pergi ke sekolah, benar-benar tertekan, dan terlihat "fobia" dengan kata "sekolah".
Bukan Gejala Medis
Mogok sekolah kebanyakan dialami anak usia awal sekolah (5-6 tahun), meskipun anak-anak yang lebih tua ada pula yang mengalaminya. Biasanya, anak-anak ini rewel dan menangis begitu tiba saatnya berangkat ke sekolah. Anak juga kerapkali mengeluh sakit perut, sakit kepala, mual, pusing, pegal-pegal, dan sebagainya.
Tanda lain, anak tak ada masalah dengan berat badannya. Ia juga tidak mengalami demam, muntah atau diare, dan gejalanya hanya muncul pada hari sekolah dan tidak pada hari-hari libur, tidak ada gejala medis yang membuat Anda harus pergi ke dokter anak, anak menampakkan tanda-tanda ketakutan atau fobia, terlihat cemas, dan cenderung menempel ke orangtua (clingy).
Sekalipun tanda-tanda ini juga ditemukan pada anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan, namun biasanya anak-anak yang mogok sekolah akan langsung "sehat" begitu orangtua memberi izin ia untuk tidak sekolah. Sakit perutnya "sembuh", sakit kepalanya juga. Ia bahkan bisa langsung bermain ke luar rumah.
Ketahui Penyebabnya
Banyak hal yang membuat anak enggan bersekolah, mulai dari bosan, lupa mengerjakan pekerjaan rumah, sampai pengalaman mengalami bullying yang dilakukan teman sekolah. Mogok sekolah juga bisa merupakan kombinasi berbagai faktor tadi. Namun selama anak memperoleh penguatan alias tidak dicarikan solusi yang tepat, maka perilaku ini akan terus berlanjut. Secara umum, beberapa penyebab anak mogok sekolah antara lain:
1 Anak menghindari perasaan tidak nyaman dan kecemasan, depresi, dan perasaan tertekan yang dialaminya di sekolah.
2 Anak menghindari interaksi sosial karena cemas dengan situasi sosial di sekitarnya. Misalnya bermasalah dengan urusan pertemanan di sekolah, khawatir gagal di ulangan, dan sebagainya.
3 Tantrum, kelengketan, dan takut berpisah dari orangtua bisa jadi merupakan cara anak untuk mencari perhatian dari lingkungan, khususnya perhatian orangtua.
4 Mencari reward di luar sekolah, misalnya anak ingin menonton televisi atau melanjutkan bermain games di rumah.
Hasto Prianggoro / bersambung