Mewaspadai Kanker pada Anak

By nova.id, Rabu, 25 Maret 2009 | 06:43 WIB
Mewaspadai Kanker pada Anak (nova.id)

dr. Djajadiman Gatot, Sp.A(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM menjelaskan bahwa kanker dapat menyerang semua orang, di semua bagian tubuh dan semua golongan umur. Angka internasional menyebutkan, 110 - 130 dari satu juta anak menderita kanker.

TAK MUDAH DIKETAHUI Sampai saat ini penyebab kanker pada anak masih belum jelas benar. "Tapi diyakini karena interaksi dari berbagai faktor (multifaktorial)," tandas Djajadiman, "seperti adanya penyimpangan pertumbuhan sel akibat cacat gen, pengaruh lingkungan yang berinteraksi (faktor ekogenetik), dan berbagai cacat atau kelainan bawaan.

Gejala kanker pada anak lebih susah diketahui, karena anak-anak tidak dapat merasakan atau menceritakan keluhannya. "Oleh karenanya, peranan orang-orang di sekitarnya, khususnya orang tua, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala kanker pada anak, sehingga dapat segera dikonsultasikan pada dokter," kata Djajadiman.

BISA SEMBUH Meskipun mematikan, kanker pada anak bisa diobati dan potensial dapat disembuhkan, terutama bila dikenali atau ditemukan sejak dini (stadium dini).

Penanganan dan pengobatan kanker pada anak tergantung jenis dan stadiumnya. "Misalnya gabungan antara operasi (mengangkat tumor), kemoterapi, dan radiasi, selain pengobatan suportif dan rehabilitasi pasca-operasi," jelas Djajadiman.

GEJALA TUMPANG TINDIH "Banyak gejala kanker anak yang tumpang-tindih, sehingga yang penting adalah menentukan apakah yang dialami anak kanker atau bukan. Kanker anak sendiri dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain:

a. Leukemia (kanker darah) "Gejala yang perlu diwaspadai dan sering ditemukan pada leukemia antara lain wajah pucat, lesu, lemah, demam yang tidak jelas sebabnya, perdarahan yang tidak jelas sebabnya, nyeri tulang, dan pembengkakan perut," jelas Djajadiman.

b. Kanker otak Gejala yang harus diwaspadai adalah sakit kepala yang makin lama makin berat, disertai mual sampai muntah yang menyemprot akibat tekanan dari dalam kepala yang meningkat. Dapat pula disertai daya penglihatan berkurang serta penurunan kesadaran, bahkan bisa terjadi perubahan perilaku. Misalnya marah-marah, mengamuk, dan sebagainya.

c. Retinoblastoma (tumor mata) Gejala yang perlu diwaspadai adalah adanya bercak putih di bagian tengah mata yang seolah bersinar bila kena cahaya. Gejala lain adalah penglihatan terganggu, juling mendadak, dan bila telah lanjut, bola mata menonjol keluar.

d. Limfoma Maligna (kanker kelenjar getah bening) Gejala yang harus diwaspadai adalah bila terjadi pembengkakan progresif kelenjar-kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan usus, tanpa disertai radang dan rasa nyeri. Bila timbul di kelenjar getah bening dalam usus, dapat menyebabkan sumbatan pada usus dengan gejala sakit perut, muntah, tidak bisa buang air besar, dan demam. Bila tumbuh di daerah dada, dapat mendorong atau menekan saluran napas, sehingga penderita mengalami sesak napas dan muka membiru.

e. Neuroblastoma (kanker saraf) Pada anak yang paling sering terjadi di dekat ginjal, di daerah pinggang, di daerah leher atau rongga dada, dan mata. Bila terdapat di daerah mata, dapat membuat bola mata menonjol, kelopak mata turun, dan pupil melebar. Bila terdapat di tulang belakang, dapat menekan saraf tulang belakang dan mengakibatkan kelumpuhan yang cepat. "Penyebaran pada tulang dapat menyebabkan patah tulang tanpa sebab, tanpa nyeri sehingga penderita pincang mendadak," jelas Djajadiman.

f. Rabdomiosarkoma (kanker kelenjar otot) Kanker ini dapat menyerang otot di mana saja, biasanya pada anak di daerah kepala, leher, kandung kemih, prostat (kelenjar kelamin pria), dan vagina. Gejala yang ditimbulkan tergantung letaknya. Pada rongga mata, dapat menyebabkan mata menonjol keluar, benjolan di mata. Di telinga menyebabkan nyeri atau keluarnya darah dari lubang telinga. Di saluran kemih menyebabkan gangguan berkemih.

h. Osteosarkoma (kanker tulang) "Biasanya ditandai rasa nyeri dan pembengkakan pada tulang," papar Djajadiman. Kanker tulang dapat menyerang setiap bagian tulang, tetapi yang terbanyak ditemukan pada tungkai, lengan, dan pinggul. Kadang-kadang didahului benturan keras, seperti jatuh dan sebagainya. Hasto Prianggoro